Selamat datang, semoga datangmu tak berarti pergi dilain hari
Jika kau pergi, semoga pergimu tak sia-sia
Dan dalam pergimu, semoga aku siap
Ini bukan perihal cinta, biarkan cinta beristirahat sejenak
Tahukah kamu berapa banyak Lelah yang ditanggung cinta?
Sangat banyak
Hari ini mari kita bicarakan waktu yang selalu terlupa tapi tak pernah melupakan
Waktu yang lebih banyak disia-siakan dari pada dihargai
Padahal waktu memberimu banyak, termasuk cinta
Tahukah kamu sedalam apa sakitnya?
Sangat dalam, hingga dia tak lagi merasakan sakit
Beri waktu ruang dalam dirimu, sesekali
Sekedar untuk mengingatkanmu penyesalan telah terlewatkan
Masa kelammu sudah selesai
Juga untuk mengajarimu bahwa berbohong itu ibu dari penyesalan
Bagaimana kabar ibumu?
Sudah kau hubungi?
Jangan kalah dengan sesal yang tak pernah jauh dari ibunya, berbohong
Makanlah hingga kau tak lemah lagi
Jangan makan hingga kau bertambah Lelah
Lelah itu kita yang mencari tapi kita juga yang mengerti mana Lelah yang tambah dan mana Lelah yang serakah
Tolong, kakimu hanya dua, tanganmu juga dua
Jangan berjalan dengan empat kaki dan makan dengan empat tangan
Dengan dirimu saat ini kau sudah sempurna
Tak perlu menanak risau, cukup kau menanak nasi untuk makan siang
Sudah, tidak ada masalah lagi, bukan? Â
by: YI
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI