Langkah pembuatan:
Pengumpulan Sampah Organik:
Kumpulkan sampah organik rumah tangga seperti kulit buah, sayuran, daun kering, dan sisa makanan yang tidak mengandung bahan berbahaya seperti minyak atau lemak. Usahakan untuk memotong bahan-bahan besar agar lebih cepat terurai.Penyusunan Sampah:
Masukkan sampah organik ke dalam wadah kompos. Agar proses pengomposan berjalan efektif, pastikan ada keseimbangan antara bahan yang kaya karbon (seperti daun kering atau serbuk gergaji) dan bahan yang kaya nitrogen (seperti sisa sayuran atau kulit buah).Penambahan Media Pengurai:
Anda bisa menambahkan media komposting seperti serbuk gergaji atau tanah untuk mempercepat penguraian. Penambahan cacing tanah juga dapat membantu mempercepat proses pengomposan dengan mengurai sampah lebih efektif.Pengadukan dan Kelembapan:
Setiap beberapa minggu, aduk tumpukan sampah untuk memastikan sirkulasi udara yang baik dan mempercepat proses dekomposisi. Jaga kelembapan tumpukan sampah agar tidak terlalu kering atau terlalu basah. Jika terlalu kering, tambahkan sedikit air.Penyelesaian dan Penggunaan:
Setelah 2 hingga 3 bulan, kompos akan berubah menjadi bahan yang gelap, berbutir halus, dan kaya nutrisi. Anda bisa menggunakannya untuk menyuburkan tanaman di kebun atau taman.
Manfaat Kompos:
- Pupuk Alami: Kompos sangat berguna sebagai pupuk alami yang dapat menyuburkan tanah, meningkatkan kesuburan tanah, dan mengurangi kebutuhan pupuk kimia yang berbahaya bagi lingkungan.
- Mengurangi Sampah: Dengan mengomposkan sampah organik, kita dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, yang pada gilirannya membantu mengurangi pencemaran lingkungan.
Kesimpulan
Membuat ecoenzym dan kompos organik dari sampah rumah tangga adalah langkah kecil namun berdampak besar dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Kedua metode ini tidak hanya membantu mengurangi sampah yang berakhir di TPA, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi rumah tangga, seperti pembersih alami dan pupuk tanaman. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengadopsi cara-cara ini, diharapkan bisa tercipta lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H