Mohon tunggu...
Citra Abimanyu
Citra Abimanyu Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Belajar berwiraswasta untuk hidup lebih bahagia dan sejahtera. Belajar menulis untuk ketenangan dan kesehatan jiwa raga.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kenapa?

6 Januari 2014   13:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:06 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika duduk santai di teras rumah sambil ditemani kopi item, tetangga satu gang sebut saja Jupri bertamu. Sudah setahun ini menempati rumahnya yg baru jadi.
"Masuk mas!"
"Enak disini saja, lebih adem"
"Kopi putih atau kopi hitam?"
"Yang hitam lebih joss!"

Hampir lima menit kemudian, istriku datang membawakan secangkir kopi dan setoples kacang goreng. Kami pun meneruskan obrolan santai sampai pada suatu obrolan tentang "kenapa". Intinya, mas Jupri menanyakan sesuatu padaku dengan kata pertama, "Kenapa". (J=Jupri S=Saya)

J : Kenapa kamu berbuat baik pada sesamamu, baik yg hitam atau yg putih, baik yg sejalan maupun berlawanan?
S : Ha..ha..ha..(aku tertawa dulu). Apakah saya telah berbuat baik? Kebaikan apa yang sudah aku buat? Kalau mas Jupri menganggap aku telah berbuat baik pada sesamaku, syukurlah. Alasanku berbuat baik, karena aku mempunyai Tuhan yang sudah berbuat baik padaku. Untuk membalas kebaikan Tuhan, aku wajib berbuat baik pada sesamaku dengan iklhas dan tanpa pamrih.

J : Ehmm..harus begitu ya...
S : Ya harus, kalau mas Jupri ingin berbuat baik, jangan ditahan, jangan disimpan, lakukan segera, seperti Tuhan melakukan kebaikan pada mas Jupri.

Mas Jupri mangut-mangut sampai bibirnya nyaprut.
J : Kenapa setiap hari raya kamu selalu mengunjungi tetanggamu yang merayakannya? Padahal mereka tidak mengunjungimu ketika kamu merayakan hari rayamu? Itu yg kuamati setahun ini.
S : Mas Jupri, mereka merayakan hari raya tentunya dengan sukacita, bergembira dan tentunya banyak kue2 dan minuman yg lezat2, apalagi kalau pulang dikasih angpao he..he..he..just guyonan. Begini mas Jupri, mereka adalah tetangga saya, kalau ada sesuatu yg terjadi pada diri saya dan keluarga, yg terdekat adalah mereka. Yang memberi pertolongan pertama adalah mereka. Jadi kalau aku datang ke rumah mereka memberi selamat ketika mereka merayakannya, itu karena saya juga turut merasakan sukacita dan kegembiraan bersama mereka. Aku gak perduli mereka akan "membalas" mengunjungi aku atau tidak di hari rayaku. Aku tetap menganggap mereka tetanggaku, saudara terdekatku.

Mas Jupri nyruput kopinya sambil nyengir karena ampas kopi ikut nyantol di bibirnya.
J : Kenapa kamu tidak marah ketika Tuhanmu diejek dan diolok-olok?
S : Lhadalah...belum selesai to pertanyaan kenapa? Baiklah tak jawab. Aku mempunyai Tuhan yg sungguh hebat. Aku mengakui dan mempercayai Tuhanku Maha Sempurna, Maha Besar, Maha Pemurah, Maha Pengampun dan semua yg melebihi manusia. Untuk membuktikan kepercayaanku pada Tuhanku, maka aku tidak marah ketika Tuhanku diejek, diolok. Karena kekuatanku tak sebanding dengan kekuatan Tuhan. Aku akan "ditertawakan" Tuhan jika aku menyerang sesamaku demi membela nama Tuhan. Atas nama Tuhan aku merusak dan membunuh sesamaku. Tuhanku tidak mengajari seperti itu. Tuhanku Maha Pengampun, maka aku wajib mohon pengampunan padaNya atas tidakan sesamaku yg mengolok-olok Tuhanku. Aku tidak berhak membalas dengan alasan apapun. Pembalasan adalah Hak Tuhan.

J : Oh...begitu ya..
S : Ya iya lha...apakah masih ada pertanyaan lagi tentang kenapa
J : Cukup..cukup...
S : Cukup mengerti atau cukup pusing?
J : Aku harus belajar lebih banyak

Pembicaraan pun berlanjut sampai kacang setoples ludes. Kopi nambah 2 cangkir lagi. Suara bedug Duhur berbunyi dari musholla gang sebelah. Jupri pamit pulang, mau melaksanakan kewajibanya. Aku pun bertanya dalam hati,"Kenapa Jupri menanyakan 3 pertanyaan diatas?" Kira2 apa ya? ******

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun