Setiap kali membaca terjemahan dan tafsir Al-Qur'an, selalu ada inspirasi dan pelajaran yang bisa diambil.
Kali ini di Qs. Maryam: 12-15. Kisah tentang Nabi Yahya.
"Hai Yaya, ambillah  Alkitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah  selagi ia masih kanak-kanak.
dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa.
dan banyak yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.
Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali."
Nabi Yahya anak dari Nabi Zakaria. Sejak kecil Nabi Yahya telah diberi pemahaman dan mempelajari Taurat. Menurut pendapat banyak ulama Nabi Yahya telah diberi kenabian sejak kecil.
Dia anak yang bertakwa, sangat berbakti pada orang tua, tidak sombong dan tidak durhaka.
Orang yang berilmu semakin rendah hati, tidak merendahkan orang lain.
Karena sifat-sifat baik itulah Allah memberinya keselamatan dan kesejahtrraan di tiga fase kehidupan.
Fase-fase di mana manusia sangat membutuhkan pertolongan Allah.
1. Saat dilahirkan. Berpindah dari rahim ke dunia.
2. Saat kematian. Ketika manusia berpindah dari kehidupan dunia ke alam kubur.
3. Saat dibangkitkan, yaitu berpindah dari alam
kubur ke akhirat.
Tiga fase ini fase yang mengerikan dan Nabi Yahya diselamatkan Allah dari tiga kondisi tersebut.
Setan sangat bersemangat mengganggu manusia sejak di hari pertama kelahirannya dan saat sakaratul maut. Mereka menyerahkan segala upaya agar manusia meninggal dalam keadaan yang buruk.
Hanya pertolongan Allah yang mampu menyelamatkan manusia dari gangguan tersebut.
Ketika dibangkitkan di padang Mahsyar situasinya sangat mengerikan. Pada waktu itu manusia sangat membutuhkan pertolongan Allah.
Referensi: Aplikasi Qur'an Tadabbur, Firanda Andirja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI