Judul      : Perlunya Akuntansi Syariah Di Lembaga Bisnis (Keuangan) Syariah
Jurnal     : Ekonomi
Volume   : Vol.8 No.2
Penulis   :  Sri Dewi Anggadini
Pendahuluan
Pada pendahuluan penulis menjelaskan tentang konsep akuntansi yang menggunakan double entry bookkeeping. Catatan yang ada dan paling tua yang kita miliki tentang double entry bookkeeping adalah pada tahun-tahun terakhir abad ke-13. Ada beberapa sebab dan fackor lahirnya double entry pada abad ke-13, faktor tersebut adalah karena penyajian pada periode sebelumnya tidak selengkap yang terjadi pada masa itu. Littleton mengakui, bahwa double entry muncul ke permukaan karena waktu itu dapat dipenuhi persyaratannya, yaitu persyaratan yang berkaitan dengan masalah materi (pribadi, modal, perdagangan) dan bahasa (tulisan, uang dan perhitungan bahasa). Penulis memaparkan bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya percepatan perkembangan akuntansi hingga sekarang diantaranya adalah adanya motivasi awal yang memaksa seseorang untuk mendapatkan keuntungan besar. Dengan adanya laba maka perlu pencatatan, pengelompokkan, dan pengikhtisaran dengan cara sistematis dan dalam ukuran moneter atas transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dan menjelaskan hasilnya.
Selanjutnya penulis memaparkan pada tahun 1970-an anggapan tentang akuntansi sebaga ilmu pengetahuan dan praktik yang bebas dari nilai (value free) sudah mulai digoyang keberadaannya. Kemudian sejak tahun 1980-an, mulai ada perhatian yang kuat dari para peneliti akuntansi dalam upaya memahami akuntansi dalam pengertian yang lebih luas. akhirnya terjadi perubahan terhadap keberadaan akuntansi. Akuntansi akhirnya tidak lagi dipandang sebagai produk jadi yang statis dari suatu masyarakat, tetapi lebih sebagai produk yang selalu mengalami perubahan setiap waktu. Islam sebagai suatu ideologi, masyarakat dan ajaran, tentunya sangat sarat dengan nilai. Dengan demikian, bangunan akuntansi yang berlaku dalam masyarakat Islam tentunya harus menyesuaikan diri dengan karakteristik Islam itu sendiri.
Kerangka Teori
Dalam kerangka teori, penulis menjelaskan prinsip-prinsip perhitungan diantaranya; Prinsip tanggung jawab (responsibility). Tanggung jawab selalu dikaitkan dengan konsep amanah, yaitu hasil transaksi manusia dengan  Khaliq di dalam kandungan. Hal tentang bisnis dan akuntansi adalah orang-orang yang terlibat dalam bisnis harus selalu mempertanggungjawabkan apa yang diperintahkan dan apa yang dilakukan kepada pihak-pihak yang terlibat. Lalu ada prinsip keadilan.
 Prinsip keadilan bukan hanya merupakan nilai yang sangat penting dalam etika  sosial dan bisnis, namun juga merupakan nilai yang  melekat pada fitrah manusia. Artinya masyarakat pada hakikatnya mempunyai kemampuan dan tenaga untuk berbuat adil dalam segala bidang kehidupan.
Dan yang ketiga adalah prinsip kebenaran, asas kebenaran ini sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari asas keadilan. Dalam akuntansi, kita selalu dihadapkan pada permasalahan pencatatan, pengukuran dan pelaporan. Operasi ini dilakukan dengan baik jika didasarkan pada nilai kebenaran.
Â
Pembahasan
Pada subbab pembahasan penulis menjelaskan bahwa permasalahan mendasar yang muncul sehubungan dengan pengembangan ekonomi syariah adalah kaitannya dengan langkah-langkah pengembangan ekonomi syariah ke depan.Hasil pembangunan ekonomi biasanya diwujudkan sebagai produk yang seharusnya dimiliki dan didistribusikan secara adil oleh masyarakat. Dengan demikian, terdapat dua konsep utama dalam kerangka sistem ekonomi Islam, yaitu kerangka kepemilikan dan kerangka hak. Kepemilikan dan kesetaraan dalam pembangunan ekonomi hanya dapat terwujud jika tidak ada sentralisasi modal dan kekuasaan.
Hal ini juga mengarah pada etika ekonomi Islam. Proses pengembangan sistem baru berdasarkan etika ekonomi Islam harus dilakukan sesuai prinsip Islam. Selain itu, penulis juga menjelaskan urgensi lembaga keuangan syariah sebagai salah satu alat untuk mengimplementasikan kaidah ekonomi syariah. Menurut penulis, bisnis syariah adalah bisnis  syariah yang terbukti memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan sosial ekonomi masyarakat yang lebih baik.
Tahap Pendekatan Penelitian
Pada tahap penelitian penulis memaparkan tiga tahap diantaranya; Tahap Deskriptif. Tahap deskriptif adalah tahap penyajian data yang didasarkan pada perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Tahap ini juga merupakan tahap untuk mengetahui hakikat sesuatu. Pendekatan ini dimaksudkan untuk menemukan esensi istilah-istilah dalam mengungkapkan kosep akuntansi dalam Al-Qur'an secara obyektif. Suatu badan usaha atau organisasi atau lembaga baik yang bertujuan mencari laba maupun nirlaba (non-profit) membutuhkan informasi untuk proses pengambilan keputusan dan pengembangan perusahaan. Pada sisi inilah akuntansi berperan.
Tahap kedua yaitu Tahap Evaluatif . Metode yang diguanakan pada tahap evaluatif adalah metode analitik kritis rasional. Metode ini diterapkan mengingat pada tahap ini dilakukan upaya membandingkan konsep akuntansi barat dengan konsep akuntansi syariah. Dalam penelitian akuntansi, pendekatn kritis merupakan salah satu pendekatan yang disarankan untuk diterapkan. Melalui pendekatan teori kritis kita akan melihat suatu teori itu bukan saja terletak pada upaya menempatkan ideologi sebagai bentuk pemikiran akan tetapi juga akan mencoba mengkaji tentang bagaimana kondisi sosial.
Penutup
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis mengambil suatu kesimpulan. Islam sebagai agama ditetapkan sebagai suatu pilihan dan sekaligus ajarannya dijadikan pedoman dalam kehidupan pemeluknya. Dengan demikian keberadaannya memberi arah bagi perkembangan peradaban manusia khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Maraknya pemikiran, diskusi dan pembelajaran ekonomi Islam sangat mempengaruhi tumbuhnya sistem bisnis berbasis syariah dan khususnya lembaga keuangan syariah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H