hari ini aku terbangun dari tidurku, menatap jendela tua yang masih saja tertutup seperti kemarin. tembok putih yang sama yang berlukis sarang laba-laba, dan langit-langit yang menghitam oleh sisa-sisa tetesan air hujan. Hari sudah beranjak pagi, karena tak kudengar burung hantu yang semalam menggangu tidurku dengan suara kuu kuu-nya yang pilu. Juga tak kudengar jangkrik yang mengerik sedih, letih mencari pasangan hidupnya. Ah, benarkah hari sudah beranjak pagi? Harusnya kudengar kicauan murai di pohon jambu depan kamarku. Dia yang menandai malam panjang telah berlalu terusir nafas mentari yang berusaha melepaskan diri dari kegelapan dan angkuhnya bulan dan bintang yang merajai malam. Tapi yang kudengar hanya sunyi, Jendela yang masih tertutup, tembok putih yang berlukis sarang laba-laba, dan langit-langit yang kehitaman oleh sisa hujan semalam. September 2008
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H