Mohon tunggu...
Citra Rynda
Citra Rynda Mohon Tunggu... Perawat - MAHASISWA

Hallo namasaya adalah citra saya seorang mahasiswa di universitas naahdataul ulama surabaya kini saya ber usia 19 th saya mengambil prodi s1 keperawatan saya berdomisi di sidoarjo jawa timur,hobi saya adalah bermian dengan kucing,konten kreator yg saya sukai adalah konten kecantikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kota Yogyakarta dan Budaya

5 November 2023   16:17 Diperbarui: 5 November 2023   16:23 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Yogyakarta (Jawa: , translit. Ngayogyakarta, pengucapan bahasa Jawa: [ku ajogjkart], atau dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan nama Yogya atau Jogja) adalah ibu kota daerah istimewa sekaligus pusat pemerintahan dan perekonomian dari Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kota ini adalah kota besar yang mempertahankan konsep tradisional dan budaya Jawa.Salah satu kemantren di Yogyakarta, yaitu Kotagede pernah menjadi pusat Kesultanan Mataram antara kurun tahun 1575--1640. Kini, Yogyakarta menjadi tempat tinggal dua penerus Mataram, yakni Sultan Hamengkubuwana dan Adipati Paku Alam, yang berada di Keraton Ngayogyakarta dan Pura Pakualaman

Kota Yogyakarta menjadi salah satu pusat pelestarian Budaya Jawa, khususnya gaya Yogyakarta. Budaya Jawa gaya Yogyakarta memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan gaya kebudayaan Jawa di daerah lainnya. Hal ini dikarenakan keberadaan Kesultanan Yogyakarta yang memilih untuk mempertahankan budaya Jawa murni yang telah ada sejak masa Kesultanan Mataram pada Perjanjian Jatisari.

sumber gambar gramedia
sumber gambar gramedia

tarian

Tari Golek Ayun-Ayun, salah satu tarian khas Yogyakarta yang dikembangkan di dalam Keraton.

Tarian khas Yogyakarta berkembang dari dalam Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Pura Pakualaman, di mana kedua keraton memiliki beberapa tarian Srimpi dan Bedaya sesuai dengan pakem masing-masing. Salah satu tarian yang dikenal oleh masyarakat adalah tari Beksan Lawung Ageng. Beksan Lawung Ageng adalah salah satu tarian pusaka Keraton Yogyakarta yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I, dan biasanya dipentaskan pada ritual kenegaraan. Tarian ini menggambarkan adu ketangkasan prajurit bertombak.

sumber gambar reusellcvs.life
sumber gambar reusellcvs.life

Batik

Batik gaya Yogyakarta memiliki ciri khas pada warna dasaran atau latar belakang putih atau hitam. Batik Yogyakarta juga dapat dilihat dari seret atau bagian putih di pinggir kain batik [40]. Adapun motif batik yang berkembang di Yogyakarta, seperti motif Parang dan Kawung.

sumber gambar pariwisata indonesia
sumber gambar pariwisata indonesia

Pakaian adat

Surjan adalah salah satu pakaian adat Yogyakarta yang dikenakan untuk kegiatan sehari-hari. Masyarakat Yogyakarta biasanya melengkapi pakaian Surjan dengan mengenakan penutup kepala yang disebut Blangkon.Blangkon gaya Yogyakarta memiliki ciri khas berupa mondolan (tonjolan di belakang) yang membulat. Mondolan tersebut pada awalnya adalah rambut masyarakat yang digulung ke dalam, mengingat pada saat itu masyarakat sekitar Keraton Yogyakarta masih memanjangkan rambutnya.

sumber gambar republikanews 
sumber gambar republikanews 

Perayaan

Abdi dalem Keraton Yogyakarta menabuh gamelan sekaten Kyai Guntur Madu di Bangsal Pagongan Masjid Agung Kauman.

Perayaan dan upacara adat di kota Yogyakarta biasanya diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta dan Pura Pakualaman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun