Mohon tunggu...
Citra Rahmayani
Citra Rahmayani Mohon Tunggu... Guru - Guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 7 Palu

"Seorang pendidik yang ingin menambah ilmu demi anak bangsa"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Trapesium Usia, Refleksi, Nilai dan Peran Guru Penggerak

2 September 2023   16:39 Diperbarui: 2 September 2023   16:40 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Refleksi

Setiap kehidupan manusia memiliki momen, bahkan momen tersebut menjadi sebuah pembelajaran untuk kita kedepannya. Bahkan disaat masa sekolah yang masih terasa hingga saat ini dan mungkin menjadi pengaruh bagi diri saya. Pada tugas modul 1.2.a.3 Mulai dari diri_ Nilai-nilai dan peran guru penggerak, saya harus membuat trapesium usia. Trapesium usia yang telah dibuat, selanjutnya akan saya kaitkan  semua momen yang terjadi dimasa sekolah dengan peran saya menjadi seorang guru dimasa sekarang. Didalam momen itu terdapat peristiwa penting yang memiliki dampak positif dan negatif.


Saat itu usiaku 17 tahun dan saya duduk dibangku kelas 2 SMA, saat itu ada peristiwa positif yang masih membekas hingga saat ini.  Disekolah saya tergolong orang yang tidak berprestasi, hanya pada mata pelajaran tertentu saya bisa lebih unggul dibanding dengan teman-teman saya yang lain. Salah satunya kimia. Pada saat itu guru pelajaran kimia memberika tugas dikelas, dimana tugas itu mencari sebuah hasil dari reaksi alkana,alkena dan alkuna sebanyak 5 nomor dan seperti biasa setiap soal pada matapelajaran kimia ini membuat saya selalu tertarik, guru mengintruksikan untuk membuat tugas tersebut berdasarkan rumus-rumus yang telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya.

Saya menjadi orang pertama yang mengumpulkan tugas tersebut, setelah semua tugas tersebut selesai diberi nilai, guru tiba-tiba meminta kepada saya untuk menuliskan hasil pekerjaan saya dipapan tulis dengan memberikan sedikit penjelasan dari cara pengerjaan soal-soal tersebut kepada teman sekelas saya. Guru kimia saya mengapresiasi hasil tugas saya dengan baik serta memuji cara kerja saya dan saya diberikan nilai terbaik pada saat itu. Tidak hanya itu, guru meminta saya untuk memberikan pengertian mengenai rumus reaksi dari tugas yang diberikan kepada teman-teman saya yang belum paham. Saya sangat senang membantu teman-teman saya dan ikut senang dengan pujian dan dukungan dari guru.

Dengan bimbingan dan Motivasi guru akhirnya teman-teman sekelas saya dapat memahami dengan mudah cara penggunaan rumus pada reaksi kimia, mereka jadi paham pada penempatan rumus disetiap soal yang diberikan, selama proses belajar saya berperan memberikan petunjuk yang mudah untuk dipahami oleh teman-teman saya, proses pembelajaran ini juga berbentuk kelompok sehingga sangat mudah bagi saya memberikan informasi kepada teman-teman saya. Usia saya pada saat itu hingga usia saat ini adalah 14 Tahun.


Peristiwa Negatif yang terjadi yaitu ketika saya berusia dikelas 1 SMA. Sekolah saya cukup jauh dari perkotaan, lingkungan sekolah pun masih condong dengan budaya masyarakat disana sehingga peraturan sekolah sangat ketat untuk para siswa siswinya salah satunya hukuman ketika kita dengan sengaja tidak melaksanakan ibadah disekolah. Saya yang pada saat itu masih sangat sulit untuk bergaul dengan teman sebaya saya hingga menjadi introvert adalah pilihan, saya yang dulunya selama sekolah dasar dan menengah pertama adalah korban bully karena fisik menjadi takut untuk menjalin suatu hubungan pertemanan dengan siapapun dan sulit untuk percaya dengan kalimat berteman. hal ini sering menjadi alasan bagi saya untuk tidak melaksanakan ibadah disekolah, karena lebih nyaman duduk dikelas yang akan sepi karena siswa siswi lain keluar untuk beribadah.

Setiap hari saat jam pulang sekolah saya akan dipanggil oleh guru agama kelapangan basket yang letaknya ditengah-tengah sekolah untuk menjalankan hukuman yaitu bersujud menghadap kiblat selama 10 menit. Hal ini menjadi sorotan bagi wali kelas saya dan guru BK disekolah dengan mengambil keputusan untuk mengundang orang tua saya kesekolah untuk melakukan konsultasi dan mencari apa permasalahan yang saya alami. Namun sebelum orang tua saya diundang guru wali kelas dan BK lebih dulu memediasi saya untuk menggali informasi namun saya lebih memilih diam dan memohon untuk tidak memberi tahukan orang tua masalah pelanggaran ini, tetapi keputusan mereka tetap melayangkan undangan kepada orang tua saya. Selisih usia saya saat itu hingga usia saat ini adalah 15 tahun.


Refleksi saya atas kejadian tersebut ;

Meskipun sudah 14 sampai 15 tahun yang lalu saya masih mengingat dengan jelas perstiwa tersebut karena keduanya sangat bermakna, peristiwa yang sangat berkesan baik positif maupun negatif mereka akan mendapatkan tempat tersendiri dalam ingatan saya dibanding dengan peristiwa yang biasa saja. Seperti kata pepatah pengalaman akan menjadi guru terbaik dalam hidup.

Pengalaman akan membentuk kedewasaan seseorang. seperti kutipan "Guru yang kaya akan pengalaman tentu akan akan mempunyai prior knowledge", Pengetahuan awal yang lebih banyak dibanding mereka yang miskin pengalaman. Pengalaman inilah yang akan berguna bagi guru saat berhadapan dengan peserta didik dengan memberikan perlakuan yang berbeda karena setiap individu unik dengan berbagai macam karakter yang dimiliki.

Dengan melihat kasus pertama dan kedua, tentunya menjadi inspirasi bagi saya sebagai seorang pendidik, salah satunya dengan membantu peserta didik dalam membentuk karakternya, agar tumbuh minat, bakat serta potensi baiknya. Menjadi Fasilitator dan motivator dalam setiap proses pelayanan baik disekolah maupun diluar sekolah, saya akan melakukan pendekatan dengan peserta dudik agar mereka berani terbuka dengan permasalahan-permasalahan yang mereka alami sehingga setiap keputusan tidak merugikan mereka.

"anak bukanlah tabularasa yang dianggap seperti kertas kosong yang harus diisi penuh oleh guru, melainkan anak lahir dengan segala potensi yang dimiliki sehingga tugas guru adalah menuntun anak agar tidak kehilangan arah atau tujuan."

Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu menggerakkan murid, rekan guru dan komunitas sekolah saya?

Saya seorang guru yang komunikatif dan perhatian kepada tumbuh kembangnya peserta didik. saya juga mudah menjalin hubungan baik dengan sesama rekan guru,mudah bergaul, hal ini memudahkan saya untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan sesama rekan guru, teman sejawat, orangtua peserta didik dan lingkungan masyarakat sekolah. saya juga selalu siap untuk mempelajari hal-hal baru untuk setiap perubahan.

Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?

Peran yang selama ini saya mainkan sebagai guru bimbingan yakni dengan melakukan pelayanan yang berfokus kepada murid dan menyenangkan sehingga menimbulkan rasa nyaman serta menjadi pemimpin dalam proses pelayanan. Saya juga mencoba menjadi coach bagi guru lain yang ingin menjadi agen perubahan di sekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun