Rangkuman pengantar Buku:
Memuat Kisah-kisah Sahabat Rasulullah SAW., dengan keteladanan sikap, adab, perjuangan. kehormatan mereka. Sedikit kurangnya ku akan membagi menjadi gambaran sahabat dalam buku ini. Mu’adz bin Jabal seorang pemuda dari Bani Uday, tapi ketika ibunya menikah dengan ayah tirinya, Mu’adz tinggal di  bani Salimah di Madinah. Pemuda yang masuk islam saat usia 18 tahun dengan ciri ia berwajah cerah, berkulit putih, memiliki senyuman yang riang dan kelopak matanya gelap. Tampannya Mu’adz bin Jabal jika kita bayangkan dari ciri-ciri dalam buku ini.
Mu’adz bin Jabal semasa muda mengikuti Perang Badar, Perang Uhud, Perang Tabuk dan beberapa perang di Yaman. Beliau berprofesi sebagai seorang Da’i, Qari dan terakhir salah satu pendidik yaitu ulama besar fikih dalam Islam.  Mu’adz memahami betul mana halal dan haram dalam islam, pemuda yang yang berwibawa dihormati oleh sahabat-sahabat senior dan berwawasan luas. Mu’adz dari muda hingga ia wafat meninggalkan berbantah-bantahan, diam tidak bicara dan menyimak dengan ketenangan. Allah ridhai Mu’adz bin Jabal.
Cerita Masuk Islam Mu'adz Bin Jabal:
Ketika peristiwa bai'at Aqabah di Madinah, rasulullah mengutus Mush'ab bin Umair dan orang-orang Anshar untuk mengajari perkara-perkara agama dan membacakan Al-Quran. Sebab dakwah itulah Mu'adz bin Jabal masuk islam saat usia 18 Tahun. MasyaAllah, dengan penuh kesadaran dan totalitasnya dalam menyebarkan islam dengan rekan-rekan pemuda di Madinah.
Wafatnya Mu'adz bin Jabal
Mu'adz wafat perkiraan usia 30/38/43tahun sebab terkena wabah Tha'un. Sebelum wafatnya, ia didahului kedua putrinya dan anak laki-lakinya Abdurrahman.
Sebelum wafat ia mewasiaatkan seorang anak laki-laki untuk belajar ilmu dari Abdullah bin Mas'ud, Salamn al-farisi, Abdullah bin Salam, dan Uwaimir Abu ad-Darda.
"Jangan menangisinya, karena Nabi Ibrahim as, di bumi tanpa memiliki ilmu, lalu Allah memberinya ilmu. Bila aku mati, maka carilah ilmu dari  Abdullah bin Mas'ud, Salamn al-farisi, Abdullah bin Salam, dan Uwaimir Abu ad-Darda."
Analisis Bacaan tentang tokoh Mu'adz Bin Jabal:
Mu'adz bin Jabal masuk islam diusia yang terbilang muda 18 tahun. Masuk islam dengan sungguh-sungguh dan penuh kesadaran. Semangat 45 Mu'adz menyebarkan agama islam khususnya di Madinah dengan rekan-rekan pemudanya. Salah satu kisah Mu'adz bin Jabal yang tak asing saat aku membaca buku ini. Tentang keberaniannya menyerukan islam ke Penguasa bani Salimah (bani bapak tirinya Mu'adz bin Jabal), Penguasa bernama Amr bin al-Jamuh yang saat itu masih menyembah berhala dari kayu bernama Manat.