Aku sepakat bahwa kesedihan tidak akan berlangsung lama. Hidup itu Up and Down. Ada fase-fase bahagia juga sedih. Mungkin kita sedang di fase up bahagia dengan segala nikmat atau sebaliknya.
Saat kesedihan sudah menumpuk atau kita tak punya tempat bersandar, kita harus sadari bahwa allah notice kita, itu undangan atau kata "sarana" yang dipilih pak Haidar dibuku ini sebagai moment kita dapat bermesraan dengan Allah. Maybe dengan sholat tahajud, membaca firman-Nya melalui Al-Quran dan mengamalkan sunnah kekasih-Nya Rasulullah, nabi kita yang sudah pasti sunnah rasulullah, allah ridhai.
Halaman 72:
Nabi Isa lewat di depan sekelompok orang. Mereka mengeluarkan kata-kata kotor kepada Nabi Isa, tapi nabi isa membalas dengan kata santun. Murid beliau bertanya: "mereka berkata kasar, tetapi kenapa anda membalas dengan santun?
Nabi isa menjawab "karena orang hanya bisa memberi apa yang dia punya.
Analisis aku:
Ketika kita hanya mendengar atau membaca yang baik-baik mana mungkin kita bisa memberi kata kasar ke orang lain. Kata itu asing dan lidah kita kaku tak sanggup membalasnya. Jadi kontrol apa yang bisa kita kontrol, lisan, ketikan, pikiran.
Halaman 95
Adanya kesulitan adalah cara Allah memaksa hambanya berdoa. Mendatangi-Nya, mengadukan dan menjalin persahabatan yang lebih intim dengan-Nya.
Analisis aku :
Menurutku memang situasi sulit, tidak nyaman, derita adalah salah satu cara yang terkadang tidak kita sadari mendekatkan kita pada Yang Maha Kuasa, kita berdoa terus menerus, menjalankan sunnah Rasulullah yang diridhai-Nya. Hingga ia memberi solusi yang tak diduga-duga datangnya atau frekuensi tercepat kita diberikan-Nya kenyamanan setelah berdoa.