Mohon tunggu...
Citra Rahmah Putri
Citra Rahmah Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PPG Prajabatan Prodi Pendidikan Khusus UPI I Guru Pendidikan Khusus I

Bismillahirrahmanirrahim. Suka membaca artikel yang tema/materi menarik versi ku dan belajar dari mendengarkan cerita orang-orang disekitarku.

Selanjutnya

Tutup

Book

Kumpulan Pantun Karya John Gawa

6 Juli 2022   11:30 Diperbarui: 8 Juli 2022   10:31 2012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirrahmanirrahim.

Simak Kumpulan Pantun karya John Gawa yok, semoga bermanfaat.

Uang, dan Hutang

Burung pipit di pucuk padi

Duduk berkawan riuh sekali

Bila anda berat berjudi

Kekasih pun bisa digadai.

  • Nilai yang bisa aku ambil dari pantun tersebut, kita harus berhati-hati pada "Judi" sebab tidak akan mendatangkan kebermanfaatan untuk kita, dan orang lain.

Taman Mini Lobang Buaya

Pariwisata tempat hiburan

Rok Mini di atas paha

Bikin beta jadi pikiran.

  • Nilai yang bisa aku ambil dari pantun tersebut, kita sebagai perempuan/wanita harus menjaga adab berpakaian kita sebagai bagian dari upaya kita untuk meminimalisir pikiran laki-laki dewasa untuk "berfantasi" terhadap kita perempuan/wanita.

Tanam lenggudi tumbuh kelapa

Terbit bunga pucuk mati

Budi tuan saya tak lupa

Sudah terpaku di dalam hati.

  • Nilai yang bisa aku ambil dari pantun tersebut, kita berusaha untuk tidak melupakan jasa "baik" orang lain kepada kita. dan berupaya untuk terus berbuat baik serta tolong menolong dalam kebaikan.

Naik kapal ke pulau pinang

Kapal berlayar melawan angin

Bila anda datang meminang

Harta juga adinda pingin.

  • Nilai yang bisa aku ambil dari pantun tersebut,perempuan dewasa yang dipinang juga boleh dan sangat boleh untuk "matre" atau realistis aja. kamu berhak meminta Mahar yang sekiranya kamu inginkan, dan laki-laki juga harus berusaha untuk mewujudkanya dengan bekerja keras. Muliakan, dan bahagiakan calon istri mu. Rasulullah saja memberi mahar Bunda Khadijah kalau engga salah jika dirupiahkan sudah hampir 1 Miliar lebih. So, berusaha yaa, dan coba komunikasikan mungkin bisa wanita beri jeda waktu untuk mengumpulkan Mahar.

Minyak tumpah di dalam wajan

Panas api dari gorengan

Jangan sumpah orang sembarang

Hanya Tuhan beri hukuman.

  • Nilai yang bisa aku ambil dari pantun tersebut, Kita sebagai manusia, terkadang sering buat salah. Bukan ranah kita untuk menghakimi sesama sebab kita bukan Dia Yang Maha Bijaksana. Pemahaman kita pun dari-NYA. 
  • Misalnya perempuan jangan saling berkompetisi dengan tidak sportif, dan saling "menjatuhkan/merendahkan/menghina/menghakimi" perempuan/wanita biasa. kalau memang individu salah yang sudah coba beri nasihat face to face (jangan depan orang banyak) nasihati dengan kata yang baik-baik, tapi tidak menggurui.
  •  Begitupun juga dengan laki-laki dewasa, jangan saling menghakimi siapa yang "jelek akhlaknya" sebab kita tidak benar-benar tahu hati, dan pikiran kita sendiri maupun orang lain.

Buah ara kecil bijinya

Benih tumbuh pohon raksasa

Akhlak baik dan sederhana

Berkat Allah besar pahala.

  • Nilai yang bisa aku ambil dari pantun tersebut, fitrahnya manusia ini Penyayang, diberikan kelebihan akhlak olehYang Maha Penyayang lebih dari Makhluk yang lainnya. Semua berkas Allah yang Kuatkan Kita, dan beri pemahaman.

Air Jernih air telaga

Pelan mengalir sampai muara

Rukun baik dengan tetangga

Hidup anda pasti bahagia.

  • ilai yang bisa aku ambil dari pantun tersebut,tetangga itu saudara terdekat kita, juga jadi ladang amal untuk kita jika berbuat baik. mereka yang akan membantu duluan jika terjadi apa-apa dengan kita. Diperkuat juga dengan perintah berbuat baik dengan tetangga. Hati tenang, dan lapang jika berbuat baik dengan sesama.

Titik air jatuh di karang

Bertahun tahun jadi lubang

kalau anda tekun bekerja

Yang sulit pun Menjadi Gampang

  • Nilai yang bisa aku ambil dari pantun tersebut, Pintar kalah sama Jenius, jenius kalah sama orang tekun. Belajarlah dengan sungguh-sungguh, penuh penghayatan, dan ketekunan. InsyaAllah, Allah permudah pemahaman, dan rezeki mu kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun