Mohon tunggu...
Citra Nurwinda
Citra Nurwinda Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis untuk mengembangkan diri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melawan Tren Marriage is Scary

26 Agustus 2024   14:35 Diperbarui: 26 Agustus 2024   14:39 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Surah An-Nahl ayat 43, Allah berfirman:

"...Maka bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui."


Konsultasi ahli dalam pernikahan bisa membantu seseorang dalam menghadapi ketakutan sebelum menikah. Bimbingan dari orang-orang yang berilmu dapat memberikan ketenangan dan keyakinan dalam menghadapi masa depan.

Mengatasi Ketakutan dengan Membangun Hubungan yang Sehat

Pentingnya Komunikasi dalam Pernikahan

Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara suami dan istri. Dengan komunikasi yang baik, banyak ketakutan dan kekhawatiran dapat diatasi. Komunikasi yang terbuka dan jujur antara pasangan membantu menciptakan hubungan yang kuat dan saling memahami.

Menciptakan Lingkungan Pernikahan yang Aman

Dalam Surah An-Nisa ayat 19, Allah berfirman:

"Dan pergaulilah mereka dengan cara yang baik."

Menciptakan lingkungan rumah tangga yang penuh kasih sayang dan rasa aman adalah kunci untuk mengurangi ketakutan dalam pernikahan. Ketika seseorang merasa dihargai dan aman dalam pernikahannya, banyak kecemasan yang bisa teratasi. Makanya kita harus tau pernikahan impian seperti apa yang akan dibangun.

Pernikahan Seperti Mobil

Ketakutan menikah adalah sesuatu yang wajar, namun bisa diatasi dengan memahami guideline of life dengan benar. Kita sudah dibekali dengan manual book, panduan yang jelas tentang bagaimana menghadapi ketakutan ini dan mempersiapkan diri untuk pernikahan.

Pernikahan itu seperti mobil. Mobilnya sendiri dirancang untuk membawa kita ke tujuan dengan nyaman. Namun, jika pengemudinya tidak tahu cara mengemudi, tidak merawatnya dengan baik, atau tidak mengisi bahan bakar pada waktunya, mobil tersebut bisa mogok di tengah jalan. Jadi, bukan mobilnya yang salah, tapi cara mengemudi dan merawatnyanya yang perlu diperbaiki. Begitu juga dengan pernikahan---bukan pernikahannya yang salah, tetapi bagaimana kita menjalani dan merawatnya yang menentukan apakah hubungan itu akan berjalan mulus atau tidak.

Jika kondisi pernikahan hari ini menyuguhkan kepahitan dan membuat manusia berpikir untuk menunda pernikahan, ingat bahwa lebih banyak mobil yang mengantarkan penumpang sampai dengan tujuannya dibandingkan dengan mobil yang mogok di jalan. Jangan biarkan fakta yang rusak hari ini membentuk arah pandang kita mengenai kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun