Pemahaman ini membantu menghilangkan ketakutan, karena pernikahan dilihat sebagai jalan menuju ketenangan jiwa dan keridhaan Allah.
Penyempurnaan Agama Melalui Pernikahan
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi menyatakan:
"Barang siapa menikah, maka dia telah menyempurnakan separuh dari agamanya, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam menjaga separuh yang tersisa."
Hadits ini menunjukkan bahwa menikah bukan hanya tentang hubungan antara dua orang, tetapi juga tentang membantu seseorang menjalankan agamanya secara lebih sempurna. Dengan menikah, seseorang mendapatkan kesempatan untuk menyempurnakan agamanya dan mendekatkan diri kepada Allah, sehingga ketakutan bisa diatasi dengan kesadaran akan pentingnya pernikahan dalam Islam.
Membangun Keyakinan dan Kepercayaan Diri Melalui Iman
Tawakkal kepada Allah
Dalam Surah Al-Imran ayat 159, Allah berfirman:
"...Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya."
Tawakkal adalah konsep berserah diri kepada Allah dalam setiap keputusan besar, termasuk pernikahan. Dengan tawakkal, seseorang dapat mengurangi ketakutan dan kecemasan, karena dia percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik baginya. Logikanya, bagaimana mungkin Allah memerintahkan namun tidak memberikan jalan kemudahan melaksanakannya.
Mengingat Bahwa Setiap Ketetapan adalah Baik
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin, semua urusannya baik baginya..."
Hadits ini mengajarkan bahwa setiap ketetapan Allah adalah baik, meskipun pada awalnya mungkin tampak sulit. Memahami hal ini dapat membantu seseorang mengurangi kekhawatiran akan masa depan dan fokus pada menjalani kehidupan sesuai dengan fitrahnya.
Mencari Ilmu dan Bimbingan Sebelum Menikah
Pentingnya Ilmu Pranikah
Menikah adalah keputusan besar yang memerlukan persiapan yang matang, termasuk persiapan ilmu. Dengan memahami ilmu pranikah, seseorang dapat mengurangi ketakutan yang mungkin muncul. Misalnya, mengetahui hak dan kewajiban dalam pernikahan, bagaimana mengelola konflik, dan bagaimana membangun hubungan yang sehat.