Selain penghematan, pemanfaatan energi terbarukan untuk kegiatan usaha juga menjadi nilai tambah produk. Saat ini produk-produk yang diproduksi dengan cara-cara berkelanjutan sangat dicari oleh konsumen. Perusahaan-perusahaan global juga memiliki target iklim yang ambisius dan banyak mensyaratkan perusahaan rekanan (termasuk di Indonesia) untuk menjalankan praktik tersebut, termasuk menggunakan energi terbarukan.Tanpa adanya prioritas untuk mendorong pengembangan energi terbarukan sehingga dapat dimanfaatkan oleh sektor bisnis dan industri, daya saing industri dan produk Indonesia akan berkurang dan tidak menutup kemungkinan perusahaan global akan memindahkan kegiatan manufaktur dan operasionalnya ke negara lain, misalnya Vietnam.
UMKM dengan pangsa pasar ekspor juga akan mendapatkan manfaat dari stimulus dan investasi hijau. Uni Eropa akan mulai memberlakukan carbon border adjustment mechanism (CBAM) -- yaitu pengenaan tarif khusus untuk produk yang tidak diproduksi secara rendah karbon. Karenanya investasi untuk membantu UMKM menggunakan energi terbarukan dan melakukan praktik-praktik produksi yang berkelanjutan sangat diperlukan. Lembaga keuangan dapat melihat peluang ini dan mengeksplorasi bagaimana instrumen keuangan yang ada dapat digunakan untuk mendorong investasi hijau bagi UMKM atau menggali skema-skema inovatif baru. Meski tidak sepenuhnya bisa disebut "investasi", alokasi anggaran dengan fokus pemulihan ekonomi hijau yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa program yang implementatif dan berdampak nyata, sangat mungkin untuk dilakukan dan dapat dirasakan manfaatnya dalam waktu singkat -- apalagi untuk jangka panjang.
Transisi energi merupakan sebuah proses kompleks dan melibatkan banyak pihak, pun memerlukan pembiayaan yang tak sedikit. Investasi hijau akan menjadi norma -- bukan lagi pilihan. Tahun ini, Presidensi G20 Indonesia adalah momen now or never bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen serta aksi, serta memperkuat kolaborasi dengan negara-negara G20.
Dari Jepara, kisah dua panel ini layak dipamerkan pada dunia -- panel relief yang diproduksi dengan bantuan panel surya. A solar-powered business.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H