Jika di buku ini lebih banyak fokus di tren pencarian Google, di Indonesia yang bisa kita lihat di masa pandemi adalah riuhnya media sosial dengan berbagai inisiatif: pembuatan masker kain, distribusi sembako dan bahan pangan, hingga model-model lockdown lokal; plus berbagai kekurangan yang perlu ditanggulangi.Â
Pengambil kebijakan bisa sekali mengumpulkan dan menganalisa informasi dan data itu untuk memperkaya sistem penanganan pandemi, misalnya pooling semua pembuat masker kain dan distribusinya sehingga bisa memperkirakan kebutuhan masyarakat plus bagaimana distribusinya ke daerah yang belum punya sumber cukup. Atau melihat efektivitas lockdown lokal dengan tingkat persebaran, bisa nggak? Â Â
Atau jangan-jangan, melihat tren pencarian Google soal "gejala COVID19" justru bisa memberikan estimasi untuk membantu merekam data mereka yang terpapar namun tanpa gejala dan nggak dites?
Model birokrasi dan alur informasi yang cukup ribet memang kadang membuat pengumpulan data terhambat; jadi mengapa tidak mencoba memanfaatkan "percakapan" di media sosial ini? ******
Selamat melanjutkan membaca, dan tetap jaga kesehatan ya!
Salam,
Citra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H