Mohon tunggu...
Marlistya Citraningrum
Marlistya Citraningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja Millennial

Biasa disapa Citra. Foto dan tulisannya emang agak serius sih ya. Semua foto yang digunakan adalah koleksi pribadi, kecuali bila disebutkan sumbernya. Akun Twitter dan Instagramnya di @mcitraningrum. Kontak: m.citraningrum@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Fuchsia? Crimson? Maroon? Apaan Tuh?

22 September 2012   04:44 Diperbarui: 4 April 2017   18:30 16956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah mendengar kata fuchsia, crimson, maroon, olive, atau navy? Mungkin maroon atau navy sedikit familiar ya.

Foto di atas itu saya beri caption 'red and green' untuk mendeskripsikan warna cat kuku yang saya pakai. Meski begitu ada dua orang yang berkomentar 'turquoise and coral', dan satu lagi: 'aquamarine and peach' (saya percaya pasti banyak bertanya 'apaan tuh?'). Saya membenarkan yang pertama. FYI, orang kedua yang berkomentar itu cowok lho.

Kalau ada yang pernah menonton The Devil Wears Prada, ada satu adegan di mana Andrea dibuat diam terpaku oleh ucapan Miranda Priestley," .... But what you don't know is that that sweater is not just blue, it's not turquoise. It's not lapis. It's actually cerulean.". Hmmm. Waktu itu saya juga sedikit mengernyitkan dahi.

Entah sejak kapan, warna tidak hanya berkutat di area merah-kuning-hijau-ungu-biru dan sebagainya, melainkan juga pada gradasi dari masing-masing warna utama. Oranye, yang pada dasarnya adalah gabungan merah dan kuning, punya beberapa gradasi: orange, dark orange, coral (warna cat kuku yang saya pakai), tomato, dan orange red (dan entah apalagi lainnya). Turquoise adalah gradasi warna biru, juga bersama dengan yang tadi disebutkan Miranda Priestley: lapis, cerulean.

Ini adalah gradasi warna yang disediakan di software MatLab.

[caption id="" align="aligncenter" width="621" caption="kredit foto: mathworks.com"][/caption]

Hiyaaaaa. Pusing melihatnya?

Katanya, dari berbagai penelitian yang ada (juga studi kasus di lapangan), wanita lebih sensitif pada gradasi warna dibanding dengan pria. Pria melihat warna-warna utama, jadi apakah itu violet, magenta, atau lavender, mereka akan menyebutnya ungu. Mereka tidak akan berpusing-pusing ria dengan mix and match, dan bingung ketika pasangan/teman mereka meributkan bahwa tas warna beige yang barusan dibeli warnanya tidak serasi dengan warna sepatunya yang floral white (padahal ya kalau dilihat tidak berbeda jauh).

Memusingkan untuk para pria (dan wanita yang kurang sensitif terhadap warna, seperti saya), namun variasi warna yang berdasar pada gradasi ini juga memiliki fungsi untuk mendapatkan 'color trademark' ketika sebuah perusahaan membuat logo, desainer mengeluarkan rancangan terbarunya, atau untuk 'theme-color' di film-film. Tidak hanya masalah keunikan, juga bagaimana warna mempengaruhi kondisi psikologi orang yang melihatnya. Warna merah dan gradasinya, melambangkan kecepatan, petualangan, aksi. Jadi jangan heran kalau banyak perusahaan makanan cepat saji menggunakan warna merah sebagai warna dasar dan dominan.

Gradasi warna ini pula yang menyebabkan perusahaan abal-abal alias mereka yang meniru produk asli terkadang tidak bisa membuat produk dengan warna yang sama, jadi kelihatan palsunya. Logo Barbie yang asli, itu pink, light pink, hot pink, atau yang lain?

Hmmm. Pakai baju warna apa ya hari ini?

XOXO,

-Citra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun