Mohon tunggu...
Marlistya Citraningrum
Marlistya Citraningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja Millennial

Biasa disapa Citra. Foto dan tulisannya emang agak serius sih ya. Semua foto yang digunakan adalah koleksi pribadi, kecuali bila disebutkan sumbernya. Akun Twitter dan Instagramnya di @mcitraningrum. Kontak: m.citraningrum@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cantik dan Ekonomis

4 Oktober 2011   13:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:20 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah mendengar pernyataan “di balik kecantikan yang luar biasa terdapat maintenance yang luar biasa pula”? Saya termasuk orang yang setuju dengan pernyataan logis ini. Artis-artis cantik kemilau yang sering kita lihat di layar kaca tentunya menganggap kecantikannya adalah aset, sehingga harus dijaga sebaik-baiknya dengan menggunakan kosmetik, pembersih, dan perawatan wajah yang tepat. Tidak heran mereka mengeluarkan banyak uang untuk perawatan wajah.

Bagaimana dengan saya? Saya termasuk orang yang tidak mau ribet untuk urusan wajah. Pertama karena saya memang pada dasarnya cuek, kedua karena selama ini saya selalu sibuk dengan urusan lain-lain, dan ketiga karena saya tidak punya anggaran untuk itu, maklum masih mahasiswa (dan sedikit pelit). Rutinitas harian saya sebelum “ngantor” adalah mandi, ganti baju, dandan sedikit, berangkat. Semua dilakukan dalam waktu 15 menit. Dengan singkatnya waktu yang saya miliki, otomatis saya tidak memiliki banyak perlengkapan berdandan di meja saya. Semuanya standar: moisturizer, alas bedak, bedak, blusher (saya tidak akan menyebutnya blush on karena yang saya punya adalah versi sangat tidak menornya), maskara, dan lipgloss. Itu pun tidak setiap hari saya gunakan (karena ribetnya itu), rata-rata saya hanya memakai bedak dan lipgloss. Selesai. Tapi saya sangat memperhatikan kebersihan wajah, setiap malam saya tidak pernah lupa menggunakan make-up removal dan pembersih.

Tinggal di Taiwan, saya heran dengan banyaknya toko kosmetik yang bertebaran dimana-mana. Mulai dari Body Shop, The Face Shop, Skin Food, Tony Moly, dan entah apa lagi yang lain. Herannya lagi, toko-toko kosmetik di Taipei selalu ramai oleh pembeli. Saya pernah bertanya pada teman lab saya yang orang lokal, dia mengatakan cewek-cewek Taiwan sangat aware dengan penampilan dan berusaha menjaga kulit mereka sebaik-baiknya, baik itu dengan kosmetik atau memakai payung  saat keluar ruangan, misalnya. Produk yang populer di Taiwan adalah BB (Blemish Balm) cream, karena Taiwan banyak mengikuti tren Korea dan dari sanalah kepopuleran BB cream berasal (populernya ya, bukan asalnya). Saya yang memang dasarnya sedikit iseng akhirnya membeli satu tube BB cream merk xxx (dirahasiakan yaaa).  Untuk 45 gram BB cream, harganya 500 TWD, atau sekitar 147.00o rupiah. Mahal? Relatif (untuk ukuran Taiwan), tapi buat saya yang “mending duitnya buat beli buku daripada kosmetik” ya mahal (500 TWD bisa untuk membeli dua novel di Page One Bookstore lho).

Usut punya usut, ternyata enak juga menggunakan BB cream. Meski seminggu pertama kulit saya rasanya sedikit berminyak, tapi lama-lama terasa lebih soft di kulit, jadi tidak perlu menggunakan moisturizer. Apalagi sepanjang hari biasanya saya di laboratorium atau di ruangan ber-AC, sehingga kulit saya cepat kering. Kebiasaaan saya ketika membeli kosmetik adalah mencermati komposisi atau bahan aktifnya. Maklum, selain karena saya mahasiswa teknik kimia dan saya tidak mau asal membeli kosmetik (nanti kulit saya bisa iritasi), saya juga sering curious dengan banyak hal. Curious itu banyak membantu lho supaya kita tahu banyak hal.

Nah, si BB cream xxx itu tadi komposisinya adalah: aloe vera, purslane, primrose, SPF. Moisture-giving ingredients, anti imflammatory, anti aging, sunscreen. Oh, paket all in one, pantes bisa dipakai tanpa moisturizer. Jadilah si BB cream itu selalu saya pakai setiap hari dan selalu ada di tas. But again, it doesn’t come cheap.

Sampai sebulan lalu seorang teman yang baru saja kembali dari Indonesia “memaksa” saya untuk mencoba Caring Colours Fair White karena dia membeli 3 jenis sekaligus (Everlast, Fair White dan Luminizing) dan kulitnya sedikit alergi dengan whitening agent. Jadilah yang Fair White diberikan ke saya.

Okay. Sembari mencoba (karena kebetulan BB cream xxx saya sudah habis), saya lagi-lagi mengecek komposisi Caring Colours Fair White. Mungkin bahasanya sedikit teknis ya, but I will make it as simple as possible. Pertama, tourmaline. Tourmaline merupakan kristal mineral silika (silicate mineral). Silika adalah komponen utama kolagen, yang mempertahankan elastisitas dan keremajaan kulit. Semakin umur kita bertambah, silika alami dalam kulit akan berkurang, dan suplemen silika dalam bentuk lain tentunya kita perlukan. Jadi tidak salah kalau setelah 4 hari saya memakai Caring Colours Fair White, kulit saya menjadi lebih lembut gimanaa gitu. Hehe. Squalane, bagi yang belum tahu, merupakan bahan aktif yang banyak dipakai dalam kosmetik karena efek moisturizing-nya. Kenapa bisa memberikan efek begitu? Squalane yang digunakan dalam kosmetik memang diturunkan dari tumbuhan atau hewan, namun dalam tubuh manusia, squalane merupakan bagian dari sebum, kelenjar yang memproduksi 'minyak' untuk kulit dan rambut. Bukan menyebabkan 'oily look' ya, tapi justru memberikan efek mositurizing untuk kulit yang cenderung kering. Kemudian yang menarik perhatian saya adalah bisabolol. Saya sebenarnya tidak pernah tahu nama ini sebelumnya, namun setelah Googling sana sini, ternyata bisabolol itu nama lainnya adalah levomenol. Kalau ini saya tahu, karena levomenol adalah salah satu senyawa kimia dalam minyak yang dihasilkan bunga chamomile (saya penggemar teh chamomile, terutama chamomile peppermint). Levomenol sudah lama dikenal karena kemampuannya untuk mempercepat penyembuhan luka di kulit. Dalam prakteknya, karena karakteristiknya itu, levomenol digunakan sebagai antiirritant, karena aman digunakan bahkan untuk kulit sensitif sekalipun.

Dua minggu menggunakan Caring Colours, I feel great and have no problem at all! Padahal kulit saya cukup rewel ketika menggunakan kosmetik baru. Tidak berasa berminyak juga. Mungkin karena Caring Colours diformulasikan untuk kulit Indonesia seperti saya, jadi cocok untuk dipakai. Klik website Caring Colours, ngecek harga, dan ah, 3 macam Blemless Balm cukup dengan Rp 178.000 saja! Makin naksir nih. Lain kali beli Caring Colours aja deh :)

Ikutan pakai yuk? :)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun