Mohon tunggu...
Marlistya Citraningrum
Marlistya Citraningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja Millennial

Biasa disapa Citra. Foto dan tulisannya emang agak serius sih ya. Semua foto yang digunakan adalah koleksi pribadi, kecuali bila disebutkan sumbernya. Akun Twitter dan Instagramnya di @mcitraningrum. Kontak: m.citraningrum@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Libur Paling "Wah" di Taiwan

14 Januari 2012   13:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:54 1438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari lalu saya membaca mengenai keramaian Imlek di Hongkong. Tidak jauh berbeda dengan Hongkong, Imlek di Taiwan juga dirayakan sebagai hari libur paling “wah” dan paling panjang sepanjang tahun. Maklum, Taiwan pelit libur. Serius. Di tahun 2012, saya lihat di kalender, tanggal merahnya (selain Sabtu dan Minggu), hanya 7 hari. Iya, hanya 7 hari. Meski resminya adalah tanggal 23 Januari, libur nasional untuk tahun baru Cina adalah tanggal 21-26 Januari. Di kampus, karena  bersamaan dengan akhir semester ganjil, libur sekolah dimulai sejak tanggal 18 Januari sampai 10 Februari.

Bagaimana rasanya menjadi pelajar asing saat masa liburan seperti ini? Satu hal yang pasti: “nganggur” di dorm/apartemen. Dengan masa liburan yang cukup panjang, pihak sekolah mengharuskan semua mahasiswa lokalnya pulang dan dorm hanya boleh dipakai oleh mahasiswa internasional yang tidak pulang ke negaranya. Kampus saya yang total mahasiswanya 10 ribu orang menjadi sepi dan hanya dihuni mahasiswa internasional yang jumlahnya sekitar 300 orang (yang juga tidak semuanya tinggal selama liburan tahun baru Cina). Kantin-kantin semua ditutup dan ya, itu yang sedikit menyusahkan karena itu artinya kami harus membeli makan di luar (dimana juga banyak toko tutup).

Chinese New Year is a big deal in Taiwan. Tentu saja. Taipei menjadi seperti Jakarta saat lebaran, semua lengang. Dan karena semua penduduknya merayakan tahun baru Cina, otomatis banyak toko-toko yang tutup, termasuk restoran. Hanya beberapa restoran yang buka, itupun tidak sepanjang hari. Jadi sepanjang hampir 10 hari libur itu saya dan teman-teman harus pandai-pandai mencari restoran mana yang buka. Untung ada restoran Indonesia yang tetap buka. Kalau tidak ada yang buka, kami harus ‘nyetok’ makanan dulu (mi instan, bubur, dsb) supaya tidak kelaparan.

Yang khas dari Taipei saat Chinese New Year adalah Dihua Street. Jalan sempit yang sepanjang tahun ‘hanyalah’ jalan biasa, dua minggu menjelang Imlek disulap menjadi jalanan khusus yang menjual berbagai makanan dan barang untuk Chinese New Year. Semua jenis makanan ada, terutama snack yang disuguhkan untuk tamu saat Imlek. Jangan datang ke Dihua Street saat akhir pekan. Karena memang hanya gang yang tidak terlalu lebar, begitu sudah masuk, susah bergerak dan susah keluar. Haha. Yang menyenangkan, penjual-penjualnya tidak pelit memberikan tester, sehingga meski kita kesana tujuannya bukan belanja keperluan Imlek, bisa ‘icip-icip’ sepanjang jalan dan keluar dengan perut kenyang (jangan ditiru ya, hihi).

1326548095375778260
1326548095375778260

13265481251125260476
13265481251125260476

Budaya bersih-bersih dan year-end party (wei-ya) juga merupakan tradisi yang tidak pernah dilewatkan. Kalau penduduk Taiwan bersih-bersih rumah, kami mahasiswa bersih-bersih lab. Ada hari khusus yang disediakan khusus untuk membereskan semua barang di lab, menyapu, mengepel, dan sebagainya. Karena saya sudah senior, biasanya saya ‘hanya’ membersihkan cubicle saya sendiri. Junior, membersihkan semua sudut, mengelap kaca, membuang sampah, dan sebagainya.

Year-end party selalu diadakan oleh perusahaan-perusahaan di Taiwan. Mereka biasanya menyewa satu restoran untuk merayakan akhir tahun bersama. Perusahaan besar yang memiliki ribuan karyawan juga kadang menyewa satu hall khusus dan mendatangkan tim catering untuk wei-ya. Isinya? Makan-makan, minum-minum (bir), dan berbagai doorprize yang hadiahnya menggoda. Di masa-masa wei-ya ini juga polisi rajin patroli untuk menangkap drunk-driver. Lab-lab di kampus juga biasanya menyelenggarakan wei-ya (meski tidak semewah wei-ya korporat), professor dan “anak-anaknya” pergi makan bersama (dan minum sedikit, hihi).

Liburan kali ini saya tidak kemana-mana. Mungkin hanya keluar kota semalam, itu pun bukan saat Chinese New Year. Sisanya saya habiskan di dorm/lab (rencananya). Mengejar target lulus. Hehe. Teman-teman mahasiswa internasional banyak yang merencakan pergi keluar kota karena memang sebenarnya tidak ada yang bisa dilakukan di dorm.

So, ada yang mau Imlek-an di Taiwan?

-Citra

P.S. Semua foto koleksi pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun