Mohon tunggu...
Citra NurFitriani
Citra NurFitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ahlan Wasahlan

ï·½ Connect with Islam, Cratively

Selanjutnya

Tutup

Money

Kelangkaan Minyak Membuat Warga Resah

29 Maret 2022   07:08 Diperbarui: 29 Maret 2022   07:19 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 nyatanya berdampak besar ke semua sector. Perubahan perilaku, demi meneka laju penulatan virus corona, juga berdampak pada produksi minyak.

Akhir-akhir ini Indonesia di buat gencar dengan kelangkaan Minyak Goreng yang membuat warga terutama kaum ibu-ibu merasa resah lantaran merasa kesulitan dalam memenuhi kehidupan sehari-hari yang mana tak bisa terlepas dari aktivitas memasak yang tentunya membutuhkan minyak sebagai alternative untuk menggoreng.

Dikutip dari Bisnis.com menyebutkan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) menilai masalah minyak goreng langka bukan akibat minimnya pasokan melainkan masalah distribusi.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan bahwa masyarakat tak perlu khawatir soal stok minyak goreng, karena pasokan sangat cukup.

Rantai distribusi minyak goreng terasa belum berjalan normal sehingga banyak yang memanfaatkan isu kelangkaan. Oke menyatakan bahwa Kemendag tengah menyiapkan perusahaan yang akan membantu mengelola minyak pemerintah.

"Pasokan sudah sangat cukup bahkan kita gandakan tapi di rantai distribusi belum berjalan normal, dan cenderung banyak yang memanfaatkan isu kelangkaan, sehingga harga eceran tertinggi atau HET ada yang belum dipatuhi," ujar Oke, Senin (28/2/2022).

Keluhan tak hanya dikeluhkan oleh para kaum ibu-ibu tetapi begitupun para pedagang yang mengeluh akan minyak tidak tersedia. Menurut Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), banyak pedagang pasar yang memiliki stok, namun stok lama. Pedagang pun tak berani jual karena selisih harga yang cukup banyak.

Menurut Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan, pemerintah harus dapat membanjiri pasar dengan minyak, agar harga dapat stabil.

 "Barangnya gak ada, sementara kami dari ikappi sedang melakukan komunikasi dengan stakeholders untuk mendistribusikan langsung minyak goreng, agar dari pabrik kita bisa langsung supply ke pasar. Paling tidak banjir dulu di pasar, untuk harga pemerintah yang ngatur," kata Reynaldi, Senin (28/2/2022).

Merasa kebingungan mengatasi hal tersebut, akhirnya masyarakat berlari kepada minyak curah. Namun siapa sangka, kelangkaan minyak tersebut tak hanya sampai bminyak yang sudah dijami kualitasnya. Hingga minyak curah yang sudah lama diberhentikanpun ikut langka bahkan tak jarangyang menemukan dengan harga yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun