Selain berdampak buruk, narkoba juga memiliki manfaat bila digunakan dengan sebaik-baiknya sesuai resep dokter. Sebagian narkoba itu berguna untuk kepentingan medis. Misalnya, LSD bisa mengurangi rasa kecemasan dan juga mengurangi rasa sakit. Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa 7 per 8 dari penderita sakit kepala cluster berkurang rasa sakitnya setelah mengonsumsi LSD. Jamur ajaib juga memiliki efek yang kurang lebih sama dengan LSD. Kokain dan Tanaman Coca bisa dipakai sebagai obat bius. Heroin sebagai penghilang rasa sakit. Ketamin untuk mengurangi depresi. Oleh karena itu, UU no.35 tahun 2009 memperbolehkan penggunaan narkoba untuk kepentingan medis.
Setiap pelajar seharusnya paham akan pengajaran dan didikan mengenai bahayanya penyalahgunaan narkoba. Baik itu saat pelajaran, kajian keagamaan, melihat dari berbagai media, nasihat guru maupun orang tua, bahkan saat pertama kali masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi ada seminar dari BNN. Setelah paham pelajar harus menghindarinya bukan ikut mencoba-coba. Narkoba memberikan efek candu yang mana jika Kamu telah mencobanya dan suka maka Kamu akan mengulanginya terus menerus bahkan Kamu dapat tergiur menjadi pengedarnya. Begitulah senangnya duniawi.
Pelajar merupakan pemimpin di masa depan. Dimana pelajar membawa nasibnya sendiri, keluarganya, bahkan negaranya. Pemerintah sudah memberikan apapun yang kita butuhkan, mulai dari sekolah negeri yang tak mengeluarkan biaya yang besar, KJP (Kartu Jakarta Pintar) untuk membantu memenuhi biaya, BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) untuk menangani finansial sewaktu sakit, KIA (Kartu Anak Indonesia) yang mlindungi pemenuhan hak anak, berbagai beasiswa, hingga fasilitas kendaraan umum untuk berangkat ke sekolah, sekolah yang memiliki fasilitas yang memadai AC, dan masih banyak lagi. Dengan itu seharusnya para pelajar bersyukur, berpikir lebih luas untuk dapat memajukan negara agar dapat bersaing dengan negara lain.
Pencegahan penyalahgunaan narkoba pada dasarnya diawali melalui diri siswa itu sendiri bukan orang lain. Mereka seperti para guru, orang tua, orang lain hanyalah faktor pendukung dalam pencegahan narkoba. Dengan mengikuti berbagai penyuluhan dari lembaga-lembaga pendidikan tentang bahaya narkoba yang telah diadakan di setiap sekolah maupun lingkungan tempat tinggal, pelajar dapat melindungi diri dari narkoba. Selain itu dekatkan lah diri kepada Allah agar iman tetap kuat. Dengan iman yang kuat menjadikan pribadi yang kokoh, teguh akan pendirian terhadap kebenaran. Selain itu perbanyaklah mengisi waktu luang dengan kegiatan positif. Misalnya, mengasah hobi, berkarya, belajar lebih rajin, dll.
Peran orangtua sangatlah penting dalam membentuk karakter anak. Pelajar yang terjerat penyalahgunaan narkoba tak jarang karena broken home. Dalam broken home, seorang anak merasa dirinya sudah tidak dipedulikan bahkan tidak lebih penting dari pekerjaan maupun kesenangan orang tua mereka masing-masing. Oleh karena itu, pelajar yang mengalami hal demikian beralih menjadi seorang pecandu dan penyalahguna narkoba demi mengalihkan rasa sedih yang ada. Namun, tidak semua seorang pelajar yang mengalami broken home terjerumus ke dalam hal negatif karena sebagian pelajar tersebut mampu berpikir terbuka menggunakan waktunya dengan sebaik mungkin.
Lingkungan sekitar pelajar sangat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan jati diri. Lingkungan teman yang baik menciptakan pribadi yang baik pula. Lain hal nya jika lingkungan teman yang tidak baik, kita harus menjauhinya. Misalnya, ada teman yang dengan sengaja menawarkan narkoba, kita harus segera menjauhinya. Di zaman sekarang ini, memilih dan memilah teman sangatlah diwajibkan agar kita pertemanan menjadi bermanfaat di masa depan.
Peran guru juga sangat penting dalam membentuk karakter para pelajar karena para pelajar dan guru intensitas bertemu lebih lama dibandingkan dengan orang tua. Bahkan hanya sedikit waktu untuk kita mengobrol dengan keluarga di rumah, mungkin hanya bertemu saat makan bersama jika orang tua tidak sibuk bekerja. Guru yang memiliki sifat yang lembut dan perhatian lebih disukai pelajar yang mana dengan otomatis akan membuat nyaman ketika ingin berkeluh kesah, memcahkan masalah bersama dan nasihat yang diberikan akan selalu diingat. Selain itu di sekolah juga terdapat materi tentang narkoba, kita harus memperhatikan saat guru menjelaskan agar kita tau lalu menjauhi narkoba tersebut.
Kita sebagai generasi masa depan harus bangkit tanpa adanya narkoba. Mulailah selflove, sadarlah betapa berharganya dirimu dimasa depan terutama untuk kemajuan bangsa. Jangan sia-siakan hidupmu hanya untuk kesenangan dunia semata. Lanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa. Kita pasti bisa menggoncangkan dunia seperti apa yang diharapkan oleh Ir. Soekarno. Hargai pula orang tua mu yang bekerja banting tulang tak kenal lelah dan waktu. Jangan membuat mereka kecewa akan ego mu yang membara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H