Mohon tunggu...
Citra Joni
Citra Joni Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Peneliti Sago Political Institute | Master of Accounting Unpad |Bandung

Selanjutnya

Tutup

Money

Peran Mahasiswa dalam ASEAN Economic Community

2 November 2014   04:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:54 2652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_351148" align="aligncenter" width="510" caption="Sumber: en.aectourismthai.com "][/caption]

ASEAN Economic Community (AEC) adalah bentuk integrasi Ekonomi ASEAN yang direncanakan pada tahun 2015. AEC ini dilaksanakan untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan dipasasar dunia, mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinanserta meningkatkan standar hidup penduduk Negara Anggota ASEAN.

Pada tahun 2015, apabila AEC tercapai, maka ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana arus barang, jasa, investasi,dan tenaga kerja terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih bebasdiantara Negara ASEAN.

Hal yang harus menjadi fokus utama mahasiswa adalah terbukanya kesempatan kerja seluas-luasnya bagi warga negara ASEAN. Para warga negara dapat keluar dan masuk dari satu negara ke negara lain mendapatkan pekerjaan tanpa adanya hambatandi negara yang dituju. Pembahasan tenaga kerja dalam AEC Blueprint tersebut dibatasi pada pengaturan khusus tenaga kerja terampil (skilled labour) dan tidak terdapat pembahasan mengenai tenaga kerja tidak terampil (unskilled labour).Walaupun definisi skilled labour dapat diartikan sebagai pekerja yan mempunyai keterampilan atau keahlian khusus, pengetahuan, atau kemapuan dibidangnya, yang bisa berasal dari lulusan perguruan tinggi, akademisi atau sekolah teknik ataupun dari pengalaman kerja.

Salah satu upaya untuk mendukung AEC adalah dengan disusunyaMutual Recognition Arrengement (MRA). Adapun bidang- bidang yang termasuk dalam perjanjiam AEC sektor jasa adalah Engineering Services, Nursing Services, Architectural Services, Surveying Qualifications, Accounttancy Services, Medical services, and Tourism Professionals.

Sektor jasa adalah sektor yang tumbuh dengan pesat di Indonesia terutama dalam satu dekade terakhir ini. Pada awal tahun 2000 –an , sektor jasa menyumbang 44% dari GDP. Pada tahun 2010, kontribusi sektor jasa sudah mencapai lebih dari 50%. Meskipun demikian, banyak kalangan yang juga melihat hal ini dengan hati-hati karena pertumbuhan sektor jasa ini bersamaan dengan merosotnya sektor industri. (Makmur Keliat dkk, 2013)

Di dalam sektor jasa, ada beberapa kegiatan sektor jasa yang utama yang menyerap tanaga kerja paling banyak. Sektor perdagangan ritel adalah sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak dengan 32% (tahun 2010), disusul dengan konstruksi (11%), pendidikan (9%), serta hotel dan restoran (8%). (Data ILO,2012)

Dengan demikian, dapat dilihat dengan jelas bahwa sektor jasa adalah sektor yang demikian penting bagi perekonokmian Indonesia, baik dari segi kontribusinya terhadap pendapatan nasional maupun dari segi penyerapan tenaga kerja.

Peran mahasiswa dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) memiliki dua fokus utama, yaitu :

Pertama, mahasiswa harus mempersiapkan diri sendiri menghadapi pasar bebas ASEAN dalam bidang jasa. Setiap bidang ilmu harus meningkatkan kualitas keilmuannya, serta menguasai bahasa internasional dengan baik. Diantara 8 sektor yang disepakati dalam MRA AEC, ada Akuntan, Akuntan Publik Indonesia masih tertinggal dari segi jumlah dibanding beberapa negara ASEAN, selain itu masih banyak kelemahan dalam kualitas, pasar dikuasai KAP asing, KAP Indonesia tidak bisa mengembangkan kualitas karena tidak bisa mengembangkan kualitas, pasar lebih menyukasi jasa KAP global yang dianggap lebih memenuhi standar internasional.

Kedua, mahasiswa harus harus aktif melakukan sosialisasi pada masyarakat mengenai ASEAN Economic Community, karena bukan tidak mungkin sektor jasa yang masuk perjanjian pasar bebas bertambah, karena saat ini masih 8 sektor jasa yang sudah disepakati. Terkait dengan sosialisasi ini, Institute Teknologi Bandung (ITB) telah melaksanakan kewajibanya sebagai mahasiswa dengan baik, Keluarga Mahasiswa ITB melakukan sosialisasi ASEAN Economic Community dengan cara menggerakkan mahasiswa dalam rangkaian kegiatan Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa (OSKM) ITB 2014. Mahasiswa baru ITB berbaur dengan masyarakat dalam acara Car Free Day (CFD), yang berdasarkan hasil survey CEDs Unpad, CFD kebanyakan dihadiri golongan terdidik dan ekonomi menengah atas, serta menemui masyarakat lansung ke pusat keramaian lain, termasuk perumahan penduduk. Saya sangat mengapresisasi upaya yang telah dilakukan Keluarga Mahasiswa ITB, dan harus menjadi motivasi bagi kita semua untuk ikut mensukseskan Indonesia dalam AEC yang akan dilaksanakan tahun 2015.

Demikianlah tulisan saya mengenai peran mahasiswa menghadapi ASEAN Economic Community (AEC). Sebagai kesimpulan, antara sosialisasi mahasiswa internal kampus, dan sosialisasi pada masyarakat harus seimbang, karena mahasiswa sejatinya adalah dari masyarakat untuk masyarakat. (Citrajoni/FebUnpad)

[caption id="attachment_350348" align="aligncenter" width="111" caption="Sago political Institute (SPI)"]

1414461064552006593
1414461064552006593
[/caption]

Sumber Bacaan:

Pemetaan Pekerja Terampil Indonsia dan Liberalisasi Jasa ASEAN

Menuju ASEAN Economic Community



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun