Setiap orang itu pasti mempunyai karya. Karya yang bentuknya bermacam-macam. Jika seseorang memiliki karya berarti dia imajinasinya kuat, dan dia memiliki banyak ide. Sama hal nya dengan karya tulis ilmiah. Kita harus mempunyai banyak sekali ide saat akan membuat suatu karya tulis ilmiah. Orang yang mempunyai banyak ide dia akan sangat mudah saat akan membuat suatu karya tulis ilmiah.Â
Karya tulis ilmiah itu ternyata mempunyai karakteristik loh, jadi tidak bisa seenaknya langsung membuat suatu karya ilmiah. Nah sini aku kasih tau apa saja sih karakteristik karya tulis ilmiah itu.
1. Harus Logis
Jadi logis yang dimaksud itu ide yang disampaikan harus sesuai benar menurut penalaran, dan masuk akal. Kita jangan sampai membuat hoax yang nantinya berpengaruh kepada pembaca. Kita harus memikirkannya terlebih dahulu tulisan yang akan kita buat dan kita publish nantinya.
2. Objektif
Objektif itu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa adanya pendapat atau pandangan pribadi. Jadi kita tidak boleh seenaknya memasukkan pendapat kita yang melenceng dari topik pembahasannya.
3. Sistematis
Sistematis yaitu teratur menuruti sistem seharusnya, sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, dan terpadu. Jadi suatu karya tulis itu harus ada sistemnya, harus teratur, dan tidak boleh sembarangan. Suatu karya ilmiah itu pasti dilihat dari sistematisnya terlebih dahulu.
4. Etis
Yaitu sesuai dengan asas perilaku atau etika yang disepakati secara umum.Â
Selain 4 hal di atas, maka sebuah "Karya Ilmiah harus dapat diuji kebenarannya," harus sesuai dengan data dan fakta. Jika tidak bisa diuji kebenarannya maka tidak bisa disebut karya ilmiah.
Selain karakteristik, kita juga harus mengetahui konsep berfikir ilmiah. Bagaimana sih caranya agar kita bisa berfikir ilmiah?  Nah sebelum kita menentukan ide, kita harus terlebih dahulu memikirkan konsep berfikir ilmiah ini. Konsep berfikir ilmiah itu mencangkup:
Critical Thingking
Modal utama dari konsep berfikir ilmiah adalah "Berfikir Kritis".  Salah satu tanda dari berfikir kritis adalah bertanya untuk mengungkap sebuah fakta. Setelah kita mengetahui faktanya, maka kita harus menemukan masalahnya, dan mencari motif atau latar belakang terjadinya masalah tersebut. Setelah mengetahui motifnya, kita perlu cari solusi dari permasalahan tersebut.Â
Fakta itu berkaitan dengan korespondesi. Masalah itu harus dihadapkan dengan logika. Dan solusi itu sifatnya pragamis.
Setelah kita berhasil berfikir ilmiah dan menganalisis suatu masalah, langkah selanjutnya adalah kita harus menemukan ide. Bagaimana cara menemukan ide?
1. Browsing Internet
Di zaman seekrang internet sudah canggihh sekali, semua hal kita bisa mencarinya di internet. Maka gunakanlah dengan bijak untuk kita menemukan ide.
2. Membaca
Kita bisa mencari referensi dari berbagai buku yang kita baca.
3. Mengamati
Kita bisa menemukan ide dengan cara mengamati lingkungan sekitar kita.Â
4. Berdiskusi
Jika kita susah untuk mengamati sendiri, sulit untuk memahami bacaan buku, kita bisa mengajak  oranglain dengan cara berdiskusi dan bertukar pikiran supaya ide kita makin luas.
5. Observasi
6. Konsultasi
Dalam menentukan sebuah ide juga kita perlu menggunakan pola pikir ilmiah. Ada dua pola pikir ilmiah, yaitu:
Induktif, yaitu  pola pikir pengambilan ide dari pengamatan dari data yang spesifik dan khusus kemudian menuju kesimpulan yang bersifat umum.
Deduktif, yaitu  adalah pola pikir Pengambilan ide dari kesimpulan umum menjadi sesuatu yang bersifat khusus.
Setelah kita mendapkan sebuah ide, kita harus  menuangkan ide tersebut kedalam sebuah tulisan. Ada cara-cara menuangkan ide-ide kedalam karya ilmiah.
1. Menuangkan dalam DeskripsiÂ
Deskripsi adalah bentuk karya tulis yang menggambarkan suatu objek kepada pembaca seolah-olah pembaca dapat merasakan, melihat atau mengalami sendiri sesuai topik dalam tulisan.
2. Menuangkan dalam Narasi
Narasi adalah bentuk karya tulis yang yang berupa rangkaian peristiwa baik fiksi ataupun non-fiksi yang disampaikan secara sistematis dan juga logis.
3. Menuangkan dalam Eksposisi
Eksposisi adalah bentuk karya tulis yang yang berupa penjelasan atau pemaparan umum terkait suatu informasi kepada pembaca secara lebih jelas dan terperinci.
4. Menuangkan dalam Argumentasi
Argumentasi adalah bentuk karya tulis yang yang berupa pendapat penulis mengenai suatu hal. Argumentasi bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar memiliki pandangan yang sama sesuai apa yang disampaikan penulis.
5. Menuangkan dalam Persuasif
Persuasif adalah bentuk karya tulis yang yang berupa imbauan atau ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh penulisnya. Oleh karena itu, biasanya disertai penjelasan dan fakta-fakta sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca
Nah, itu dia hal-hal atau konsep dasar yang perlu kita ketahui dalam pembuatan karya ilmiah. Semoga membantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H