Ngomong-ngomong Samsung, brand gadget kenamaan ini mengingatkan pada Samsung Galaxy S-III saya yang hilang tiga minggu lalu. Setelah tiga tahun bersama, dengan berat hati, mau tak mau, my very best ‘travelmate’ ever itu harus berpindah tangan ke entah siapa orangnya. Sedih? Sudah pasti. Foto-foto, catatan perjalanan, itinerary, dan data-data pribadi lainnya belum sempat dipindahkan ke OneDrive saat traveling ke Danau Toba.
Kenapa saya sebut Galaxy S-III ini sebagai ‘teman perjalanan’ terbaik? Karena gadget yang sudah memiliki 3 kakak ini benar-benar membantu sekali dalam banyak hal dalam menjalankan hobi dan kegiatan sehari-hari saya. Mau itu di tempat kerja, sedang main/nongkrong dengan teman-teman, atau ketika saat traveling, tetap ON terus!
Jika harus menggantikan posisi Galaxy S-III yang raib itu, saya masih belum bisa lari ke lain brand. Pengalaman menggunakan produk Samsung adalah pengalaman yang tak tergantikan. Mungkin kali ini saya harus move on dari Galaxy S-III dan menaruh hati pada Samsung Galaxy Note5 karena beberapa fiturnya yang oke banget.
Size does matter! Ukuran menjadi penting karena aktivitas saya yang lebih sering mobile kesana-kemari tapi tetap membutuhkan asisten sekaligus teman untuk bekerja, bermain, dan terhubung dengan banyak orang. Galaxy Note5 dengan layar yang lebih besar menciptakan pengalaman penggunaan smartphone yang semakin menyenangkan.
Saya membayangkan jika Galaxy Note5 ini berada di tangan saya. Menimbang-nimbang beratnya yang hanya 171 gram ini sepertinya bakal enteng sekali dibawa-bawa dalam backpack saat menjelajah ke daerah. Bahkan tergolong nyaman dengan desain ergonomis digenggaman. Apalagi saat harus mengetik di layarnya yang sepanjang 15,3 cm dan selebar 7,6 cm ini. Samsung Galaxy Note5 ini juga tidak makan tempat dan memudahkan saya untuk menyelipkannya ke dalam daypack atau drybag ketika harus bepergian.
Memori RAM sebesar 4GB sudah lebih dari cukup untuk memainkan game penghilang suntuk dan memasang aplikasi-aplikasi pendukung pekerjaan. Seperti aplikasi menulis Evernote misalnya. Dalam satu aplikasi, saya bisa menyimpan semua dokumentasi perjalanan, baik tulisan, foto, bahkan rekaman suara dengan rapi sesuai tema tulisan atau kebutuhan saya. Evernote ini dapat pula dikombinasikan dengan Quick Note pada Galaxy Note5 yang mampu menyimpan catatan tanpa harus menghidupkan layar dan mengetik. Cukup dengan mengeluarkan S Pen dan langsung menuliskannya pada layar. Jika sudah selesai, tinggal sentuh Save untuk menyimpan. Ini yang disebut sebagai Off-Screen Memo.
Fitur-fitur terbaru gokil lainnya seperti fitur mode kamera bikin saya takjub! Ada banyak sekali mode kamera yang saya butuhkan. Seperti fitur Voice Command Camera ini misalnya. Saya cukup mengucapkan “shoot”, “capture”, maka kamera beresolusi 13 MP di belakang dan 5 MP di depan akan otomatis mengambil gambar. Atau bisa juga mengucapkan "record video" untuk merekam video berkualitas 4K yang menghasilkan gambar yang bening banget. Bahkan dalam menu kamera juga terdapat menu Download untuk mengunduh Camera Mode yang saya inginkan. Seperti mode untuk mengambil gambar makanan misalnya. Ada!
Kekhawatiran terbesar pemakai smartphone adalah keterbatasan kuota internet. Mungkin berawal dari kekhawatiran ini, Samsung membantu penggunanya untuk tetap smart dan hemat dalam menggunakan smartphone mereka. Terbukti dengan konsistensi mereka dengan fitur Data Usage yang dapat kita temukan di semua smartphone Samsung. Tapi fitur ini yang paling sering atau mungkin selalu diabaikan oleh pengguna. Fitur Data Usage ini jika dimanfaatkan dapat mengontrol pemakaian internet dan akan memutuskan koneksi internet jika mencapai batas pemakaian yang sudah diatur sebelumnya.
Misalkannya nih ya, saya membeli paket internet sebanyak 2GB, pada grafik Data Usage, saya bisa membatasi pemakaian internet jika telah mencapai 2GB. Ketika pemakaian kuota sudah mencapai angka di atas, sistem otomatis memadamkan koneksi internet dan mengamankan pulsa dari pemotongan. Pada fitur ini, saya juga bisa melihat aplikasi apa saja yang paling boros menggunakan internet lalu membatasi akses internet pada aplikasi itu ketika tidak sedang dipakai.