Kalau dulu, ketika pertama kali saya memulai petualangan dengan cara solo traveling, gadget bukan hal penting yang harus dimasukkan dalam daypack atau ransel kecil yang berisi barang-barang bawaan seperti kamera, air minum, buku, dan benda-benda kecil penting lainnya. Karena dulu social media memang tidak seheboh seperti sekarang. Tak banyak pula pilihannya. Namun sekarang, ke mana pun saya traveling, rasanya kurang lengkap tanpa membawa gadget yang terkoneksi dengan internet.
Bagi seorang travel blogger yang juga bekerja sebagai kontributor di sebuah portal seperti saya, barang-barang wajib yang harus dibawa saat traveling selain kamera dan laptop adalah router wifi yang portable. Jadi ketika harus menyetor tulisan sesuai deadline, saya tak perlu repot-repot lagi mencari koneksi wifi. Apalagi kalau penginapan yang saya tempati tidak menyediakan koneksi wifi. Jika pun ada, koneksinya pasti lamban sekali atau bahkan tak bisa dipakai. Bisa berabe kalau gagal submit tulisan!
Traveling juga rasanya bakal garing sekali jika tanpa mengunggah foto-foto dan video ke Instagram atau Youtube. Duh, penting sekali tuh! Saya merasakan kesenangan ketika ada yang berkomentar dengan nada iri pada setiap foto-foto yang saya unggah. Senangnya bukan karena telah membuat teman-teman iri, tapi senang karena rasa iri itu akan membawa mereka ke tempat yang saya kunjungi itu suatu hari nanti. Syukur-syukur kalau mereka melakukan hal yang sama dan menjebak orang lain untuk ikut berkunjung. Bayangkan berapa banyak orang yang dapat kita pertemukan, berapa banyak jasa dan barang yang ditukar dengan rupiah hanya dengan foto-foto yang kita sebarkan? That is why I love traveling so much! Mempertemukan orang-orang dan ikut membantu perputaran uang di suatu daerah yang mana juga ikut membantu perekonomian kecil.
Untuk kebutuhan saya di atas, juga kebutuhan teman-teman traveler yang lain juga sih, saya butuh koneksi bagus. Jika ada koneksi cepat dan stabil tentu lebih bagus lagi. Tapi koneksi cepat dan stabil tanpa didukung perangkat yang mumpuni juga pasti sia-sia saja. Karena sia-sia adalah perbuatan setan, maka Smartfren meningkatkan mutu jaringannya semakin luas, kuat, dan stabil: Smartfren 4G LTE Advanced!
Koneksi canggih yang membantu saya bekerja dan mempertemukan orang-orang ini dibantu pula dengan perangkat MiFi M2y. Yaitu router wifi untuk saya gunakan saat mencari referensi online untuk bahan tulisan dan mengirimkannya ke editor. Serunya lagi dengan menggunakan MiFi ini adalah dapat membagi koneksi 4G LTE-nya ke 32 perangkat. Jadi koneksi super cepat Smartfren yang dipancarkan melalui MiFi M2y ini dapat juga dipakai oleh teman-teman seperjalanan. Seperti mencari informasi tentang destinasi selanjutnya dan tentu saja berbagi kabar pada teman-teman di media sosial.
Yang terakhir itu adalah aktivitas sehari-hari yang paling saya gemari. Berbagi cerita. Atau lebih tepatnya pamer agar teman-teman iri lalu membalaskan ‘dendam’. Iri dan dendam memang dua kata yang bermakna negatif. Tapi sebenarnya ada hal positif yang menarik dari dua kata tersebut. Tentu pamer yang saya sebarkan haruslah dapat mengarahkan teman-teman untuk berbuat hal yang sama. Atau sederhananya: mengajak orang-orang untuk ikut bertualang tanpa takut dengan batasan-batasan. Dengan koneksi 4G dari Smartfren, tak ada lagi yang mampu membatasi ke mana kaki hendak menjelajah. Bagi saya, tak ada lagi rasa takut traveling tanpa internet, keluhan koneksi lelet dan postpone submit tulisan. Go limitless! Go for it!
Â
