Kemajuan teknologi seperti CellBoost yang dikembangkan oleh Qian dkk. (2024) menunjukkan bahwa kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita melakukan penelitian neuroanatomi. Dengan pengurangan waktu kerja hingga sepuluh kali lipat dan akurasi yang hampir setara dengan para ahli manusia, teknologi ini bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang mendorong batas inovasi ilmiah. Data yang dihasilkan dari pipeline ini dapat digunakan untuk mempercepat penelitian pada berbagai penyakit saraf yang membutuhkan pemetaan neuron yang akurat dan cepat.
Namun, tantangan ke depan adalah bagaimana teknologi ini diadopsi secara luas oleh komunitas ilmiah dan diintegrasikan ke dalam berbagai laboratorium penelitian. Mengingat hasil-hasil yang mengesankan dari CellBoost, dengan tingkat kesalahan positif yang rendah dan kemampuan untuk menangani dataset besar, sudah sepatutnya metode seperti ini mendapat perhatian lebih dalam studi ilmiah di masa mendatang. Pada akhirnya, sinergi antara kecerdasan buatan dan keahlian manusia dapat mempercepat langkah menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang otak manusia dan penyembuhan penyakit-penyakit yang terkait dengannya.
REFRENSI :
Qian, K., Friedman, B., Takatoh, J., Groisman, A., Wang, F., Kleinfeld, D., & Freund, Y. (2024). CellBoost: A pipeline for machine assisted annotation in neuroanatomy. AI Open, 5, 142-154. https://doi.org/10.1016/j.aiopen.2024.09.001
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI