Mohon tunggu...
Citra Andriani
Citra Andriani Mohon Tunggu... Lainnya - Hello !!

Terus belajar, berproses dan saling berbagi IG : @citrandrn FB : Citra Andriani

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Citra-Story #11 | Hai, Pekanbaru 3!

3 Juni 2019   13:30 Diperbarui: 3 Juni 2019   13:33 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya kami sampai di depan kantor kedutaan Malaysia, kami langsung menyelesaikan segala urusan disana, saat hendak membayar SEV ternyata biayanya diluar dugaan kami. Biaya yang diberikan kampus tidak sesuai dengan apa yang dikonsulat. Maka dengan tetap tenang kami berusaha menanganinya. Kami tetap berusaha menjelaskan kepada pihak kampus, sedang yang lain berusaha menjelaskan pada pegawai.

Pertama salah satu dari kami harus membayar SEV di gedung yang berbeda dan mengumpulkan borang yang telah kami isi di konsulat berkat bantuan dari salah satu pegawai dan visa kami akan segera di proses.

Kami bersyukur semua proses berjalan dengan mudah walaupun muka kami kusut sekalai hahaha. Oh ya kalian bisa mencari artikel tentang pembuatan secara lengkap karena disini aku tidak banyak membahas nya.

Sembari menunggu, kami makan siang dengan membeli mie goreng karena sudah rindu sekali dengan makanan yang satu ini tapi ternyata rasanya tidak sesuai dengan yang kami impikan. Huhuhu

Kami kembali ke gedung Konsulat, menunggu visa. Ternyata pegawainya masih istirahat dan baru dibuka kembali pukul 2 siang. Kami menunggu  hingga terkantuk-kantuk hehehe. Setelah SEV selesai kami lanjut untuk chek in ke hotel yang sudah di booking beberapa hari kemarin. Rencananya kami ingin segera beristirahat beberapa menit sebelum lanjut untuk berkeliling disini. Tetapi semua tidak semudah yang diharapkan, berulang kali ditolak driver grab dan setelah kami dapat masih harus nyasar beberapa kali. Hingga akhirnya waktu kami terbuang sekitar 1 jam untuk mencari hotel tersebut.

Setelah check in, kami sholat ashar dan rebahan sebentar di kamar sambil menentukan destinasi selanjutnya. Dan jatuhlah keputusan kami untuk mengunjungi Masjid Agung Annur yang letaknya tidak jauh dari hotel kami. Kami berencana untuk sholat maghrib disana. Selain itu Masjid Annur memiliki desain yang mirip dengan Taj Mahal. Jadilah kami wisata religi mendadak ya kan. Jika dibilang lelah kami sangat lelah, tapi berbicara kesempatan bisa jadi ini sesuatu yang tak dapat diulangi

Kami menggunakan grab car dan kebetulan sekali drivernya ramah sekali, dan memberikan informasi untuk lebih hati-hati selama disini, karena banyak jambretnya. Tak hanya disana, lebih tepatnya dimanapun kita berada harus hati-hati kan. 

Karena macet kami tiba tepat adzan magrib, jadi suasana sudah mulai gelap dan juga Masjid Annur terlihat ramai sekali. Setelah memasuki gerbang masjid, barulah kami tau jika di masjid tersebut sedang ada acara tabligh akbar, wah sudah kebayangkan ramenya. Sepertinya kami datang di waktu yang tidak tepat hehe. Walaupun begitu kami sempatkan untuk berfoto di pinggir kolam tepat di depan masjid berlatar belakang senja yang terus diusir gelap.

Di dalam masjid sangat sesak dan penuh, sepertinya kami benar-benar datang di waktu yang tidak tepat. 

Saranku jika kalian mengunjungi Masjid Agung Annur datanglah saat hari masih pagi atau cerah, dan masjid dalam keadaan tidak terlalu ramai, karena kalian akan menemukan banyak spot foto yang bagus. 

Selepas sholat kami meninggalkan masjid dan mencari makan malam. Diluar pagar masjid banyak pedagang kebab dan jus buah di sepanjang jalan, sayangnya yang kami cari tidak ada, bakso. Ternyata bakso yang kami cari ada tepat di sebelah hotel tempat kami menginap. 

Keesokan harinya kami kembali ke Malaysia, sempat berbelanja baju di salah satu pusat perbelanjaan dan sedikit oleh-oleh di Pekanbaru, kami dijemput oleh Dr.Jabbar dan Dr. Fateh di terminal Batu Pahat, sayangnya kami baru saja sadar bahwa tas plastik berisi pakaian yang baru saja dibeli tertinggal di dalam bis saat berada dalam perjalanan pulang ke kolej, hehe. 

Dari Pekanbaru banyak pelajaran yang aku dan teman-teman khususnya dapatkan, pengalaman, orang-orang baru semoga ada hal yang bermanfaat yang didapat melalui tulisan ini, intinya semua butuh proses, ada yang mudah dan ada yang rumit, ada yang cepat ada yang lambat. Tetapi bukan berarti semua tak bisa dilakukan, kita akan terus maju atau berhenti, diri kitalah yang memutuskan.

Pekanbaru, seru!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun