Citra-Story #3 | "Mengalir Saja" Katanya

Oktober 2018

Tak lama setelah kabar keberangkatan kami ditunda, pihak kampus UTHM datang berkunjung ke beberapa kampus di Indonesia termasuk Universitas Widyagama Malang. 8 mahasiswa dan dosen berkumpul membahas tentang hal-hal yang dipersiapkan saat berada disana. Pihak UTHM diwakili oleh Dr. Rosli Omar dan Dr. Jiwa Abdullah sedangkan dari UWG dihadiri oleh dekan dan kepala jurusan fakultas teknik. Keberangkatan kami memang ditunda, tetapi itu tidak menyurutkan semangatku dalam mengikuti pertemuan itu. Dr. Jiwa menjelaskan tentang perkuliahan disana dan fakultas yang harusnnya kami ikuti, karena sebelumnya kami hanya mencari mata kuliah yang sesuai dengan jurusan kami, dan ternyata seharusnya memilih fakultas yang menurut kami mata kuliah yang ada di fakultas tersebut sesuai dengan jurusan kami, dan ternyata kami memilih yang salah. Ya, sebelumnya kami memang sama-sama tidak saling tahu menau, tetapi itulah manfaat dari kedatangan pihak UTHM ke kampus kami, menjelaskan. Sebelumnya kampus kami juga ke UTHM untuk melakukan Mou.

Dr jiwa mengatakan bahwa teknik informatika dan elektro adalah satu fakultas yaitu FKEE (Faculty of Electrical and Electronic Engineering) sedangkang teknik industri termasuk fakultas FKMP (Faculty of Mechanical and Manufacturing Engineering) dan teknik sipil yang temasuk FKAAS (Faculty Of Civil and Environmental Engineering/ Fakulti Kejuruteraan Awam dan Alam Sekitar).

Dan masing-masing dari kami akan didampingi oleh supervisor ketika masa kuliah disana. Akan tetapi 3 dari 8 memutuskan untuk mengundurkan diri dengan alasannya masing-masing. Tersisa kami berlima. Sembari menunggu bulan Februari maka kami harus mempersiapkan segalanya termasuk visa dan topik skripsi. Aku mempersiapkan topik penenlitianku ketika semester 7 saat ini, sambil terus menanti perkembangan SE dari Dekan fakultas. Bulan-bulan berikutnya aku sibuk mempersiapkan topik agar bisa seminar proposal yang artinya bab 1-3 skripsiku siap dan bab 4-5 akan aku selesaikan ketika berada di Malaysia nanti.

Setelah kunjungan itu memang membuatku semakin optimis tetapi bulan-bulan selanjutnya tidak ada kabar, aku sempat khawatir memang,  namun tidak berhenti untuk menyiapkan proposal penelitian(skripsi), sehingga pada bulan Desember aku bisa melakukan seminar proposal (sempro) yang artinya penelitianku sudah matang hanya tinggal mengerjakan penelitian. Aku mengambil topik tentang pembuatan sistem pelayanan kasus online di LKSA(Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) Robbani. Sistem pelayanan kasus disana masih menggunakan cara manual sehingga akan lebih mudah jika merubahnya menjadi digital dengan sedikit menambahkan metode agar penyelesaiannya bisa lebih cepat. Ya sembari menunggu kabar pasang surut setiap proses SE. Di titik seperti ini, banyak-banyak husnudzon aja. Kalau kata kaprodi sih "Mengalir Saja".

Bersambung..