Pilu Di Bulan Baru
Telah usai, Juni sudah berlalu
Telah selesai, tragedi tinggallah masa lalu
Tapi tak kunjung lerai, pilu bak teriris sembilu
Ini kisah lama, di bulan baru
Ini kisah kita yang penuh haru
***
Kiranya kirana tak sudi menerangi tragedi
Sempurna sudah derita ini
Tampaknya angin pun enggan menyentuh luka hati
Biarkan, biarkan saja dentuman meneriaki
Biarkan saja, meriam bersorak memaki
***
Tapi kau keliru, sungguh bukan karena itu
Dunia sepi, tapi atma tak bernyawa bergelimpangan di mana-mana
Ancala tak memuntahkan isi, tapi sesak menerpa tak pandang siapa
Bumantara tak beraksi, tapi seruan panik memekakan telinga tak terkira
***
Apa nian yang Tuan hendak lakukan?
Bahkan tanya pun, tak kunjung mendapat jawaban
Siapa yang hendak disalahkan?
Siapa pula biangkerok di balik kepiluan?
***
Tidak. Sekali lagi sia-sia jika banyak tanya.
Barangkali ini cara Tuhan menegur
Barangkali ini kecaman Tuhan agar kita bersyukur
Barangkali ini skenario Tuhan agar kita sadar
Bahwa jarak atma sudah sebatas jejak bara
***
Ini kisahku, termasuk kisahmu
Segumpal pilu di bulan baru
Lekas membaik Juliku
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI