8. Pada bagian interior kursi KRL terasa lebih empuk dengan posisi duduk menyamping saling berhadapan. Namun sebagai catatan, bahan kursi mudah menyerap debu dan kotoran sehingga membutuhkan perawat khusus agar terjaga kebersihannya.Â
Terdapat kompartemen di atas tempat duduk untuk meletakkan barang-barang bawaan. Handlegrip sebagai sarana berpegangan bagi penumpang yang tidak mendapatkan tempat duduk berjajar sepanjang rangkaian.Â
Pada kondisi normal luas area 1 meter persegi dapat ditempati oleh 6 orang dengan posisi berdiri saling memunggungi. Terdapat larangan untuk duduk di lantai dan menggunakan kursi lipat di KRL sehingga calon penumpang harus mempersiapkan diri untuk berdiri sepanjang perjalanan jika tidak mendapatkan tempat duduk.Â
Serta tempampangnya imbauan untuk memberikan kursi kepada penumpang prioritas yaitu orang lanjut usia, penyandang disabilitas, wanita hamil, dan ibu membawa anak.
9. Adanya larangan makan dan minum di dalam rangkaian serta tidak tersedianya toilet pada KRL menjadi catatan khusus, agar para penumpang dapat mempersiapkan diri.Â
Kebiasaan berbagi makanan oleh para anggota komunitas Prameks Lovers akan menjadi kenangan. Dan apabila kondisi darurat, penumpang tidak dapat menahan untuk buang air, maka ia dapat turut di stasiun terdekat. Selanjutnya dapat melanjutkan perjalanan menggunakan kereta berikutnya tanpa dikenai biaya lagi, selama tidak keluar dari peron stasiun.
10. Larangan lainnya adalah membuang sampah sembarangan, namun kami belum menemukan ketersediaan tempat sampah di rangkaian. Berjualan, mengamen, membawa barang yang berbau menyengat, benda mudah terbakar, senjata api/ tajam tanpa ijin, merokok dan membawa binatang. Hal tersebut ditujukan agar kebersihan dan keamanan terus terjaga serta penumpang lain tidak terganggu.
11. Perjalanan KRL ditempuh dalam waktu yang relatif sama dengan Prameks kami nilai nyaman untuk beristirahat maupun sambil menyelesaikan pekerjaan.Â
Pendingin ruangan cukup menyejukkan bahkan pada rangkaian tertentu menjadikan kami menggigil. Sehingga perlu dipersiapkannya jaket untuk menghangatkan diri selama perjalanan. Selain dari itu terdapat sign/tanda yang harus diperhatikan sebagai sarana pengaturan penumpang selama masa new normal ini.
Demikian yang dapat kami catat dari perjalanan kemarin. Semoga moda transportasi publik baru baru ini dapat menjadi solusi kebutuhan para pengguna kereta lokal yang kian meningkat jumlahnya. Serta para penumpang juga mampu membangun habit kemandirian dan tanggung jawab untuk menjaganya.