Mohon tunggu...
Citra Ardiani
Citra Ardiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pray for the best, prepare for the worst.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Kurikulum Pendidikan yang Berkarakter

1 Juni 2022   15:00 Diperbarui: 1 Juni 2022   15:12 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Relevansi proses pendidikan sepanjang hayat terletak pada kenyataan bahwa membentuk karakter seseorang. Kebanyakan orang yang berkarakter positif secara signifikan akan mempengaruhi perilaku serta keberadaannya dalam masyarakat. Pentingnya memperkenalkan pendidikan karakter ini menuntut semua pihak berperan aktif terlibat dalam pendidikan karakter. 

Pendidikan Karakter adalah sesuatu yang patut diperhatikan dan dibahas oleh para pendidik praktik karena menjadi hal yang mutlak perhatian semua orang. Kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara diperlukan perilaku yang berkarakter untuk menjadi ciri bangsa Indonesia menjadi bangsa yang beradab tetap bisa menopang eksistensinya.

Sekolah memainkan peran penting membentuk kepribadian dan perilaku moral anak yang berkarakter baik. Sekolah itu juga memainkan peran penting dalam memberikan pemahaman dan kekuatan perlindungan anak agar terhindar dari dampak negatif perkembangan globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. 

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi dampak negatif perkembangan arus globalisasi, sekolah selain berperan dalam memberikan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi dan seni (IPTEKS) serta kemampuan berpikir kreatif harus mampu mengembangkan perannya dalam membentuk masyarakat Indonesia yang kepribadian, akhlak, keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dewasa ini perubahan kurikulum sangat penting dalam  pembentukan karakter, mengingat kualitasnya yang semakin menurun dalam kehidupan masyarakat baik dari segi moral maupun intelektual, khususnya generasi muda. Untuk alasan ini, kurikulum yang berpusat pada karakter saat ini untuk membentuk karakter siswa. Perubahan kurikulum merupakan bagian integral dari kurikulum itu sendiri (intrinsik) bahwa kurikulum yang berlaku perlu ditingkatkan mengutamakan kebutuhan siswa.

Kurikulum 2013, atau "Pembelajaran Berbasis Karakter" merupakan kurikulum baru yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk menggantikan kurikulum seluruh institusi. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mengutamakan pemahaman, keterampilan, dan pembentukan karakter. Siswa diharapkan memahami materi, aktif dalam diskusi dan presentasi, serta memiliki tata krama dan karakter  yang tinggi.

Perubahan karakter saat ini adalah salah satu dari agenda atau rutin untuk peningkatan kualitas pendidikan di negeri ini. Masyarakat sekarang membutuhkan membentuk karakter bangsa dalam realitas dan persepsi masyarakat tentang penurunan kualitas perilaku atau sikap moralitas anak atau generasi muda. 

Jika dianalisis dari sudut pandang sejarah puluhan tahun sebelumnya, generasi yang lebih tua bereaksi secara subjektif tau penilaian situasi pada saat mereka berada di pendidikan dibandingkan dengan generasi muda saat ini. Generasi muda ketika selamat dari degradasi nilai-nilai moral, spiritual, budaya bangsa.

Melalui pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkesinambungan, anak akan menjadi cerdas secara emosional. Kecerdasan emosional itu penting dalam mempersiapkan anak untuk masa depan, karena seseorang akan lebih dengan mudah dan berhasil mengatasi segala macam kesulitan dalam hidup, termasuk kesulitan unggul dalam belajar.

Landasan pendidikan karakter ini harus diterapkan sejak kecil atau apa yang biasanya disebut psikolog sebagai zaman keemasan, karena zaman ini ternyata sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Hasil Studi menunjukkan bahwa sekitar 50% dari variabilitas kecerdasan orang dewasa itu memanifestasikan dirinya pada usia 4. 

Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dekade kedua. Pendidikan karakter dimulai dari keluarga yang merupakan lingkungan pertama bagi perkembangan karakter anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun