Mohon tunggu...
Citra Autisimo
Citra Autisimo Mohon Tunggu... Buruh - Naluri tidak pernah salah, karenanya aku tidak boleh selalu benar.

Selesailah dahulu dengan dirimu sendiri, lalu selesaikan perziarahanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sembuh Dari kewarasan

23 November 2017   00:25 Diperbarui: 23 November 2017   01:05 11678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini,  menjadi salah satu yang pantas ku ingat. 

Gerimis november,  teriknya november,  terlebih hari ini.  

Merasa saja seperti raja di penantian. 

Sungguh,  walau segala sesuatunya sederhana.  

Menapaki memori sekejap,  dalam sekejap detik.  

 "... Sajak ini masih panjang.  
Makan sekali,  kenyang sepadan.  
Esok menyambang,  lapar kemudian.  
Padahal rindang,  kau yang maha-i.  
Kamu yang bilang tentang.  
Ini untukmu.... (baca namamu)  
Karena kamulah yang.... (baca sematan gelar itu)  
Cinta selalu ada.... (baca siapa aku)"

Pengakuan,  sanjungan dan lipatan-lipatan,  jauhlah makna dari arti .  

Mengapa tak kunjung kamu mengerti?  

Sebodoh itu kah kamu wahai pencemburu?  

Ku karyakan anomali ini. 

Agar hatimu menggenggam kepastian.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun