Sesungguhnya saya sudah lama sekali menjadi kompasianer. Jika dilihat dari profil Kompasiana saya, berarti saya sudah menjadi anggota disini sekitar 3 tahun 5 bulan 15 hari. Wah sudah lama sekali ya.. Meski begitu, saya amat jarang memposting tulisan disini. Hal ini tampak dari jumlah tulisan saya yang hanya berjumlah 39 artikel. Jumlah yang sangat sedikit sekali jika dibandingkan dengan kompasiner lain yang meski baru bergabung satu-dua tahun namun sudah memiliki ratusan atau bahkan ribuan artikel.
Belakangan, tulisan yang saya publikasikan di Kompasiana mayoritas adalah postingan untuk blog competition yang diselenggarakan kompasiana yang biasanya bekerja sama dengan pihak lain. Termasuk juga tulisan ini sebenarnya.. Dalam tulisan ini saya akan menceritakan hal-hal yang menarik selama saya ngeblog di Kompasiana.
Ada satu momen yang menyenangkan dan amat saya syukuri selama menjadi kompasianer. Hal itu terjadi di bulan November 2015 lalu. Saya masih ingat sekali, sekitar satu tahun yang lalu Samsung Indonesia bersama Kompasiana mengadakan acara nangkring. Acara nangkring saat itu dibuat eksklusif hanya untuk kompasianer yang mendapat undangan untuk melihat dan mencoba (review) langsung Samsung Galaxy note 5 di Samsung Store - Lotte Shopping Avenue. Nah untuk mendapatkan undangannya, kompasianer yang berminat ditantang untuk memposting tulisan seputar kegiatan kita yang akan lebih mudah jika menggunakan note 5.
Saya kemudian mencoba mengikuti tahap pertama itu dengan menulis ulasan betapa note 5 akan amat membantu saya yang saat itu sedang di masa awal menyusun tugas akhir (skripsi) dan memudahkan pekerjaan saya yang lain. Tak disangka ternyata tulisan saya termasuk yang lolos dan berhak mendapat undangan review Galaxy note 5. Dari tahap ini saja saya sudah senang karena para kompasinaer yang lolos, selain berhak ikut review juga mendapat kartu flazz spesial yang bergambar kriko, si burung biru lucu yang menjadi ikon Kompasiana.
Setelah acara review selesai, para kompasianer kembali ke Bentara Budaya Jakarta (BBJ) dengan bus yang juga mengantar kita saat berangkat ke Lotte. Di perjalanan, saya mendengar beberapa kompasianer yang sudah akrab satu sama lain bercerita berbagai hal seputar acara review yang sebelumnya kita lakukan hingga menebak-nebak kompasianer yang kemungkinan menjadi juara. Karena saya tipikal orang yang tidak banyak bicara ke orang yang tidak begitu saya kenal, saya hanya mendengarkan mereka mengobrol dan hanya berbicara ketika mereka bertanya ke saya.
Beberapa minggu berlalu. Seperti biasa, admin kompasiana pasti hampir selalu telat dalam mengumumkan pemenang tiap lomba blog. Pengumuman pemenang selalu dijanjikan akan dipublikasikan dalam 14 hari kerja, namun yang terjadi bisa sampai tiga minggu lebih para pemenang baru diposting di akun official kompasiana. Mungkin ini bisa jadi masukan untuk admin, bahwa jika pengumuman pemenang tidak bisa dipublikasikan maksimal 14 hari kerja usai lomba ditutup sudah menjadi kebiasaan, maka untuk kedepan bisa dituliskan bahwa pemenang akan diumumkan dalam 21 hari kerja.
Kembali ke cerita saya ya. Siang itu, saya sedang berada di Perpustakaan daerah (Pusda) Banten. Saat itu saya sedang mengakses internet dengan netbook saya disana. Saya menekan logo kompasiana yang sudah menjadi satu ikon di barisan bookmark browser saya, lalu melihat artikel pengumuman pemenang acara review itu ada di bagian atas dari deretan tulisan yang ada di Kompasiana, kemudian saya klik. Selama halaman browser berisi pengumuman pemenang itu sedang memproses untuk terbuka secara utuh, saya berjanji dalam hati jika saya yang menang (meskipun mungkin kesempatan itu amat kecil), saya akan melakukan sujud syukur setelah itu.
Tanpa membaca paragraf pembukanya, saya langsung menekan Ctrl+F di netbook saya, lalu mengetikan “Siti”. Eh ada highlight berwarna oranye di halaman itu dan ternyata itu memang persis ‘menstabilokan’ nama depan saya. Alhamdulillaah! Saya menjadi juara 2 dalam blog competition Kompasiana yang bekerja sama dengan Samsung Indonesia itu. Saya amat senang sekali.. juga agak tidak menyangka akan menang. Saya pikir saya bukan reviewer gadget yang cukup andal jika dibandingkan dengan kompasianer lain, terutama yang sewaktu di bus dibicarakan akan menang dan ternyata juga jadi pemenang bersama dengan saya.
Sebelum kemenangan itu, sebenarnya saya juga pernah menang di blog competition Kompasiana dengan Bank Indonesia disini, tapi kemenangan pada bulan November 2015 itu adalah yang paling berkesan selama menjadi kompasianer. Saya tak menyangka smartphone super kece yang saya coba, lalu saya buatkan tulisan tentangnya kemudian hari akan menjadi smartphone saya, meski hanya beberapa hari. Ya, karena beberapa hari setelahnya saya memutuskan untuk menjual smartphone itu. Sebenarnya agak sayang untuk melakukannya, tapi saya merasa dengan smartphone saat ini pun saya sudah merasa cukup dan saat itu saya belum begitu membutuhkan smartphone secanggih Galaxy note 5.
Nah, uang hasil penjualan itu kemudian saya bagi menjadi tiga, seperti yang pernah saya ceritakan sedikit di artikel Pengalaman Berdeposito di Bank Syariah ini. Dan yang tidak saya sangka lagi adalah artikel yang bercerita tentang salah satu pengelolaan uang saya itu kemudian menjadi salah satu juara favorit di blog compatition Kompasiana bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK)!
Gosh, I’m so grateful!! Alhamdulillah..
Itu adalah pengalaman yang menyenangkan selama di Kompasiana. Ada juga kejadian kurang menyenangkan disini. Tapi berkat kejadian itu saya jadi membaca syarat dan ketentuan (S & K) yang berlaku di Kompasiana secara keseluruhan.
Akui saja, kebanyakan dari kita pasti malas membaca S&K di suatu forum atau aplikasi, apalagi jika isinya panjaang sekali. Saya juga begitu. Saya termasuk yang kurang suka membaca S&K karena menurut saya itu membuang waktu. Namun karena saat itu artikel saya ‘hilang’ dan si kriko menyatakan mungkin artikel itu sudah dihapus karena tidak sesuai dengan S&K yang berlaku di kompasiana, saya jadi amat penasaran sebenarnya dimana letak ketidaksesuaian isi artikel saya dengan term and condition yang berlaku di media ini?
Ternyata, saya memang yang salah. Tapi saat itu tidak ada pemberitahuan sama sekali dari admin terkait penghapusan artikel itu. Mungkin ke depan akan lebih baik jika setiap artikel yang melanggar S&K kemudian dihapus itu diberitahukan ke penulisnya via pesan atau email, apalagi jika itu untuk pertama kali sehingga kami tidak bingung mengapa artikel kami tidak ada. Jujur awalnya saya kira artikel saya itu memang belum terkirim karena koneksi internet di rumah saya yang kurang stabil. Setelah mencoba linknya di beberapa gadget sampai mencoba membukanya di PC, barulah saya sadar bahwa artikel saya dihapus oleh admin.
Baiklah, itu adalah hal-hal yang menyenangkan dan (agak) menyebalkan selama menulis di media ini. Rasanya sangat senang bisa menjadi bagian dari komunitas blogger terbesar se-Indonesia ini, yang anggotanya bukan hanya berdomisili di dalam negeri, tapi ada di seluruh dunia! Begitu senangnya, sampai saya menulis ucapan terima kasih untuk Kompasiana dan para Kompasianer di kata pengantar skripsi saya.
Stay Awesome! :)
