Satu dua tiga semua pesona menjelma di rupa
Merah--merona di bibir tak lupa pada lesung
Sehelai kain pilihan membalut raga yang sukacita
Aroma bunga selayaknya tak boleh luput dari keceriaan
Empat lima enam sepasang sepatu membuat jejak bahagia
Bergegas memburu waktu yang berseru-seru
Seraut wajah manis digelitik gelisah;
Cemas akan pertemuan yang dinanti ribuan detik
Tujuh delapan sembilan netra mulai mencari siluet dalam temaram kepulan asap
Berusaha memilah wajah-wajah asing pada sebuah perhentian
Lalu dia pun menjelma--tetiba saja penuhi retina
Ketika dua mata bertaut--palungku bergetar; itukah kamu yang selalu membuat hati biru?
Bandung, 031218
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H