Mohon tunggu...
Cita Puspita
Cita Puspita Mohon Tunggu... -

saya mendedikasikan sisa usia saya sebagai seorang abdi negara di bidang statistik dengan terus memupuk kecintaan yang luar biasa terhadap bidang jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bahagia itu Sederhana

11 Februari 2015   20:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:25 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempo hari, saya melihat sebuah video yang sangat mengharukan. Video yang bisa membuat siapapun yang melihat pasti akan menangis. Video yang hanya berdurasi berapa menit itu menampilkan sebuah acara pemakaman seorang suami. Istrinya sedang berdiri di samping peti mati sang suami dan mengucapkan sepatah dua patah kata kepada para pelayat. Di situ dia bilang tidak akan menceritakan tentang kebaikan-kebaikan yang dilakukan suaminya semenjak masih hidup. Dia hanya akan menceritakan apa yang orang lain tidak ada yang tau, kecuali dia. Sesuatu yang terjadi di tempat tidur.

Disana dia bercerita bahwa suaminya suka mendengkur saat tidur. Dia menirukan suara dengkuran sang suami dengan sangat keras sehingga membuat semua pelayat tak mampu menahan tawa. Lantas, dia bercerita bahwa suaminya suka sekali buang gas saat tidur. Suara kentutnya sangat keras sampai-sampai suaminya terbangun dan bertanya “suara apakah tadi?”. Sang istri kemudian menjawab bahwa itu bukan apa-apa dan menyuruh suaminya kembali tidur. Lagi-lagi para pelayat tertawa terbahak-bahak mendengar cerita dari sang istri.

Kemudian istri yang tidak disebutkan namanya itu bilang bahwa apa yang dia ceritakan itu mungkin lucu bagi kebanyakan orang. Tetapi tidak buat dia. Dia sudah hidup puluhan tahun dengan suaminya dan terbiasa dengan semua itu. Hingga ketika suaminya sakit keras, suara dengkuran dan kentutnya menjadi pertanda bagi sang istri bahwa orang yang dia cintai masih hidup.

Ketika sang suami tiada, sang istri menceritakan betapa rindunya dia terhadap semua hal yang dilakukan oleh suaminya, termasuk hal-hal yang tidak mengenakkan sekalipun. Ketidaksempurnaan sang suami membuat dia begitu sempurna di mata sang istri. Bahkan saat tidur, sang istri sangat merindukan suara dengkuran dan kentut suaminya yang sudah tidak ada lagi.

Cerita sang istri tadi mengingatkan semua orang bahwa setiap hal kecil yang dilakukan oleh pasangan bisa jadi akan sangat kita rindukan suatu saat nanti. Kita harus menghargai semua hal yang terjadi setiap hari dengan pasangan, baik ataupun buruk. Jangan sampai kita terlambat untuk menyadari bahwa kebersamaan yang selama ini terbangun sangat berharga.

Ada kalanya kita melihat pasangan lain lebih bahagia, lebih kaya, atau lebih romantis. Tapi percayalah, kadang yang terlihat di depan banyak orang bukanlah yang sebenarnya. Betapa banyak artis-artis yang bergelimpangan harta, tapi gagal dalam membina rumah tangga. Bahkan mungkin kehidupan yang sedang kita jalani sekarang inilah yang diinginkan oleh sebagian orang. Bersyukur dengan orang yang kita miliki membuat hidup yang terasa sulit jadi lebih bahagia dalam kesederhanaan.

Kita tidak tahu akan sampai dimana ujung usia kita. Tidak tau akan dimana dan dengan siapa besok. Saya pernah bertanya pada suami saya, apakah kalau saya meninggal duluan, dia akan menikah lagi? Dia hanya tersenyum dan bilang, “sepertinya saya yang akan meninggal duluan karena banyak penyakit di badan saya”. Saya tidak suka mendengar itu. Saya ingin melewati masa tua bersamanya, melihat anak-anak kami tumbuh dewasa dan berkeluarga. Saya ingin duduk di teras berdua dengannya sambil memandangi satu sama lain yang sudah beruban. Apapun itu, cintailah apa yang kamu miliki sekarang dan berbahagialah dengan hidup yang kamu jalani.

_cita puspita sari_kolut_11 februari 2015

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun