Nah itu sama kayak kita, iya terutama kemampuan otak kita. Otak manusia memiliki berat rata-rata 2,7 kilogram atau 1.200 gram, yaitu sekitar 2 persen dari berat tubuh. Kebayang kan sebesar apa? Lalu berapa banyak hal-hal yang kita masukkan dalam otak kita? Hmmmm kayaknya lebih dari beratnya ya.
Semakin banyak yang kita pikirkan, maka akan semakin banyak juga menguras tenaga serta konsentrasi yang berakibat mempengaruhi stamina kerja, mulai dari mudah lupa, gampang ngelamun, gampang cemas, gampang lelah padahal enggak ngapa-ngapain, sulit tidur dan banyak lagi..
Saya pribadi juga mengalami hal itu, tapi setelah berlatih untuk mendeteksi kemudian dijadikan suatu kebiasaan. Kebiasaan apakah itu?Â
Kebiasaan untuk decluttering pikiran. Kurang lebih dua tahun saya menjalani kehidupan dengan gaya hidup minimalis.Â
Menurut saya, style ini cocok dan mudah dilakukan karena secara pribadi dan juga saya orangnya enggak aneh-aneh.
Pada gaya hidup minimalis ini, saya belajar untuk banyak bersyukur atas apa yang saya miliki dan berupaya untuk menikmati setiap ritme hidup saya.Â
Pada prosesnya ada ritual yang namanya decluttering, tapi kali ini saya akan membahas tentang mind decluttering.Â
Oh iya tapi sebelumnya, mau ngasih tau kalau minimalis adalah gaya hidup berkesadaran atau di dalam bahasa psikologinya hidup lebih mindful. Segala sesuatu yang dilakukan dan dikonsumsi dihayati dengan penuh kesadaran, serta hidup here and now.
Mindfulness merupakan suatu keterampilan dalam memberikan perhatian dengan berfokus pada satu tujuan, saat ini, dan tidak menilai (Kabat-Zinn, 1990).Â
Sederhananya mindfulness merupakan suatu kondisi di mana pikiran, perasaan, dan tubuh kita berada pada saat ini, tidak mengembara ke masa lalu maupun masa depan.
Nah gimana sih untuk melakukan mind decluttering? Saya jelaskan seperti yang sudah dipraktekkan ya?!