Mohon tunggu...
Andhika
Andhika Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, Wartawan, Pebisnis

Sempatkan Waktu Untuk Baca, Sebarkan Informasi

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Realita, Tanpa Nasi Belum Makan

5 September 2023   19:35 Diperbarui: 5 September 2023   19:47 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepiring Nasi Putih (Foto: Dika)

Nasi Putih merupakan asupan utama bagi mayoritas masyarakat Indonesia hingga ada istilah "Belum Nasi Belum Makan". Kalimat ini sering terdengar baik berupa celotehan maupun realita.

Sejatinya, nasi putih merupakan penghasil karbohidrat yang cukup tinggi. Maka dari itu, nasi putih sering dijadikan makanan utama dengan variasi makanan lainnya sebagai lauk pauk.

Memiliki tanah subur, Indonesia dikenal dengan penghasil bumi. Sampai ada pribahasa nanam apapun di tanah Indonesia dapat dipastikan tumbuh. 

Terbukti, hampir disetiap daerah di Indonesia selalu ada lahan perkebunan yang ditanami berbagai tanaman penghasil bumi seperti umbi umbian, buah-buahan dan yang paling utama yakni sawah. 

Dari sawah tersebut dihasilkan padi untuk selanjutnya diproses menjadi beras sebelum akhirnya dikonsumsi masyarakat menjadi nasi.

Meskipun dikenal penghasil padi, terkadang sering terdengar adanya beras impor. Apa yang menjadi dasar perbandingan beras impor dan beras lokal? Padahal lahan tanam di Indonesia tersedia luas hingga adanya perguruan tinggi khusus pertanian.

Meskipun demikian, terkadang profesi petani kurang mendapat pandangan lebih. Bahkan cita cita jadi petani pun jarang terdengar, Justru kebanyakan menginginkan bekerja yang dianggap lebih menjanjikan dibanding petani.

Padahal, makanan utama mayoritas warga Indonesia yaitu Nasi. Darimana awalnya nasi? Dapat terbayangkan, jika Indonesia tidak memiliki petani sawah. Darimana kita memenuhi kebutuhan utama asupan makanan? Meskipun dapat dilakukan dengan impor, sangat disayangkan dengan lahan luas dan subur di Indonesia kurang dimaksimalkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun