Mohon tunggu...
Ciput Putrawidjaja
Ciput Putrawidjaja Mohon Tunggu... Praktisi Inovasi dan Inkubasi Bisnis Teknologi Kelautan -

Direktur Badan Pengelola Marine Science Techno Park Universitas Diponegoro (MSTP UNDIP)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jejak Pasukan Nazi Jerman di Indonesia

30 Oktober 2015   18:28 Diperbarui: 30 Oktober 2015   18:37 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, berbagai catatan tentang diangkutnya uranium dan roket V-2 untuk Jepang itu melalui Indonesia, hanya berhenti sampai ke Jakarta. Seiring menyerahnya Jerman kepada pasukan Sekutu di Eropa pada 8 Mei 1945, keberadaannya tidak jelas lagi.

Sementara itu, projek senjata nuklir Jepang di Hungnam, bagian utara Korea, sudah menguji senjata nuklirnya sepekan lebih cepat dari Amerika Serikat. Namun Jepang kesulitan melanjutkan pengembangan, karena untuk material pendukung harus menunggu dari Jerman.

Kapal selam U-195 dan U-219 kemudian dihancurkan pasukan sekutu, saat keduanya sudah berpindah tangan ke Angkatan Laut Jepang. Sebagian awak U- 195 sendiri, ada yang kemudian meninggal dan dimakamkan di Indonesia.

Kapal U-195 (Type IXD1) dikomandani Friedrich Steinfeld, selama tugasnya sukses menenggelamkan dua kapal sekutu total bobot mati 14.391 GRT dan merusak sebuah kapal lainnya yang berbobot 6.797 GRT. Kapal selam itu kemudian dihibahkan ke AL Jepang di Jakarta pada Mei 1945 dan berubah menjadi I-506 pada 15 Juli 1945. Kapal ini kemudian dirampas Pasukan Sekutu di Surabaya pada Agustus 1945 lalu dihancurkan tahun 1947.

Sedangkan U-219 (Type XB) dikomandani Walter Burghagen, yang selama aksinya belum pernah menenggelamkan kapal musuh. Kapal selam ini kemudian dihibahkan ke AL Jepang di Jakarta, lalu pada 8 Mei 1945 berubah menjadi I-505. Usai Jepang menyerah Agustus 1945, I-505 dirampas Pasukan Sekutu lalu dihancurkan di Selat Sunda oleh Angkatan Laut Inggris pada tahun 1948.

U-234

[caption caption="Fregattenkapitän Wilhelm Dommes, Komandan Deutsch Ostasiatischen Geschwader"]

[/caption]Sementara itu, pada jalur pelayaran lain, U-234 yang juga dari Type XB berangkat menuju Jepang melalui Lautan Artik menjelang Mei 1945. Kapal selam itu juga mengangkut komponen roket V2 dan 500 kg uranium untuk proyek nuklir pasukan Jepang, serta membawa pesawat tempur jet Me262.

Kapal U-234 membawa Jenderal Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe), sejumlah rancangan senjata paling mutakhir Jerman saat itu, serta dua orang perwira Jepang. Selama perjalanan, sejumlah kapal perang dan pesawat Sekutu mencoba menenggelamkan U-234.

Usai Jerman menyerah, 8 Mei 1945, sejumlah awak U-234 memutuskan menyerah kepada pasukan Amerika Serikat. Dari sini cerita berkembang, pasukan Amerika mendapati kapal selam itu membawa uranium yang kemudian digunakan untuk projek Manhattan dalam produksi bom nuklir mereka.

Muncul kemudian spekulasi, bom nuklir yang berbahan uranium dari U-234 itu, kemudian digunakan Amerika untuk mengebom Nagasaki dan Hiroshima Jepang pada Agustus 1945.

USAI PERANG DUNIA 2

[caption caption="Awak U-Boat yg sempat ditahan di P. Onrust, Jakarta"]

[/caption]Usai Jerman menyerah kepada Sekutu di Eropa pada 8 Mei 1945, berbagai kapal selam yang masih berfungsi, kemudian dihibahkan kepada AL Jepang untuk kemudian dipergunakan lagi, sampai akhirnya Jepang takluk pada 15 Agustus 1945 usai dibom nuklir oleh Amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun