Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Pesona "Bledug Kuwu" dari Mitologi, Ekonomi sampai Pengembangan Ilmu Pengetahuan

29 November 2024   06:05 Diperbarui: 29 November 2024   06:21 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengolahan garam di lokasi wisata Bledug Kuwu.Dokpri

Bledug Kuwu adalah salah satu destinasi wisata yang unik dan menarik. Obyek yang sudah berumur ratusan tahun tersebut telah menjadi aset masyarakat di sekitarnya. Fenomena alam yang berada di desa Kuwu Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan telah menampilkan pesonanya baik secara sosio-kultural, ekonomi maupun khasanah pengembangan ilmu pengetahuan.

Secara sosio kulturil disikapi masyarakat dengan mitologis, secara ekonomi dijadikan sebagai salah satu sumber mata pencaharian masyarakat, sedang secara keimuan telah banyak dijadikan sebagai bahan kajian baik secara vulkanologi, geologi, kimia maupun fisika,dll Artinya keberadaan Bledug Kuwu mempunyai banyak aspek yang dapat dikaji dan didalami.

Bersama istri di obyek wisata Bledug Kuwu.Dokpri
Bersama istri di obyek wisata Bledug Kuwu.Dokpri

Menelisik Umur Bledug Kuwu dari Mitologi

Munculnya fenomena alam Bledug Kuwu secara sosio-kultural disikapi oleh masyarakat secara turun temurun dengan mitos. Tokoh yang dimitoskan adalah Raja Medang Kamolan yang bernama Aji Saka. Raja ini dituturkan mempunyai musuh yang sakti bernama Dewata Cengkar yang disimbolkan sebagai penguasa yang lalim dan semena-mena. Salah satu bentuk kesaktiannya adalah keberhasilan mengubah wujud musuhnya yang bernama Dewata Cengkar menjadi buaya putih dan diminta menjadi penunggu di lautan selatan.

Munculnya Bledug Kuwu diyakini sebagai akibat gerak tubuh ular raksasa yang bernama Joko Linglung. Tokoh ini disebut-sebut sebagai anak raja Aji Saka. Karena berbentuk ular, maka Aji Saka tidak langsung mengakuinya. Joko Linglung diterima sebagai anak dengan syarat dapat mengalahkan Buaya Putih yang merupakan jelmaan Dewata Cengkar yang berada di lautan selatan. Saat berangkat dan kembali ke Medang Kamolan harus melewati jalur bawah tanah.  

Misi tersebut dijalankankan dengan baik oleh Joko Linglung. Ia berhasil membunuh Dewata Cengkar. Selanjutnya Joko Linglung menyusuri Lorong bawah tanah untuk menuju Medang Kamolan guna memberi tahukan kepada sang raja.  Akhirnya sampai di di Desa Kuwu. Tempat keluarnya ular raksasa tersebut yang diyakini menjadi Bledug Kuwu.

Berdasar mitos tersebut dapat diketahui ada tiga tokoh sentral.  Pertama Dewata Cengkar yang disimbolkan sakti namun jahat, tokoh kedua adalah Aji Saka yang disimbolkan sakti namun baik, dan ketiga adalah Joko Linglung anak Ajisaka (yang sedang berjuang mendapat pengakuan sebagai anak) yang berwujud ular raksasa yang sakti dan berhasil membunuh buaya putih dengan kesaktian yang dimiliki. Adapun lokus kekuasaanya adalah Medang Kamolan.

Mengingat sifatnya mitos, maka nama-nama tersebut adalah fiktif (bayangan, imajinatif). Secara kesejarahan tidak ditemukan sebagai tokoh sejarah. Ini merupakan kebiasaan masyarakat kita dalam mengungkapkan kehebatan tokoh kebanggan (rajanya) yang dikisahkan secara lisan secara turun temurun. Bandung Bondowoso salah satu contoh tokoh yang bersifat mitos yang serupa dengan mitos Aji Saka.

Namun dalam cerita tersebut disebut nama kekuasaan Aji Saka di Medang Kamolan. Nama tersebut ditemukan dalam catatan sejarah yaitu Mataram Hindu termasuk beberapa prasasti. Bisa saja Bledug Kuwu merupakan fenomena alam sudah ada sejak zaman kerajaan Matara Kuno.

Pesona Bledug Kuwu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun