Suasana mereka tampak gembira saat berdiskusi dengan teman-teman sekelompoknya. Debat kecil selalu terdengar dari lisan mereka. Pemandangan seperti ini jarang sekali terjadi. Bahkan tidak mustahil muncul kesan kurang etis. Namun...bagi saya, yang penting ada suasana "happy learning" baik siswa maupun saya sebagai guru.
Penulis juga mempunyai kenangan dengan beberapa siswa yang menjadi petugas pemakmur masjid sekolah. Mereka terbentuk dalam satu wadah yang bernama IPMA. Wadah itu semacam perkumpulan beberapa siswa yang secara khusus mengurusi tentang masjid, ya kebersihan, mencari kotib jumat, dll.Ketepan penulis juga mendapat tambahan amanah sebagai pengurus masjid sekolah.
Mereka kerjabakti untuk mebersihkan lantai masjid dan kaca jendela yang sudah tampak berdebu. Walaupun hasilnya tidak maksimal, setidaknya mereka berlatih tanggungjawab terhadap kebersihan tempat ibadahnya.
Kenangan berikutnya adalah dua siswa yang sempat penulis ajak foto bersama. Ketepatan penulis tidak mengajar kepada kedua siswa ini. Namun ada hubungan dekat ketika istirahat maupun saat salat berjamaah dhuhur mapun ashar. Namanya lupa, namun cerita tentang kelas dan tinggi badannya tidak lupa.
Saat penulis masih bertugas, siswa tersebut bari kelas X. Apa yang menarik? Â Ia siswa yang paling tinggi se angkatanya. Tinggi badan mereka sudah mencapai 195 cm. Cita-citanya ingin menjadi polisi. Nah, ada cerita yang serupa tetapi tidak sama, yaitu siswa yang tingginya 200 cm. Namanya Emanuel, ia biasa dipanggil Noel, ia salah satu pemain basked di sekolah. Saat itu ia sudah kelas XII jurusan IPA.
Tidak kalah pentingnya adalah kenangan saat proses pembelajaran dengan Hp. Ini proses pertama yang secara formal penulis jalani di kelas. Lupa-lupa ingat kelas berapa dan bagaimana proses pembelajaran yang terjadi. Namun, penulis menemukan kenangan tentang pemandangan seriusnya para siswa saat kegiatan pembelajaran yang mereka jalani menggunakan HP.
Terakhir, ada kenangan yang bikin haru, yaitu prasasti yang ditulis siswa dikelas yang penulis  pernah dampingi dalam proses pembelajaran. Prasasti itu berisi doa saat penulis purna tugas. Semoga doa yang dipanjatkan terkabul. Semoga pula mereka diberikan masa depan yang membahagiakan untuk dunia dan akhiratnya.
Mereka sekarang sudah menjadi mahasiswa, semoga diberikan kemudahan dalam memperoleh ilmu yang dapat memberkahi masa depan dirinya, keluarganya maupun bangsa dan negaranya.
Menulis kenangan ringan tentang perjalanan yang panjang, ternyata membutuhkan dokumen sebagai bukti kenangan itu memang ada. Semoga dalam mengisi masa purna senantiasa diberikan kesehatan, umur panjang dan barokah, dan dapat mengisi waktu yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.