Relief yang menonjol adalah relief Hariti yaitu seorang wanita yang dikelilingi oleh beberapa anak dan seorang pria dalam posisi duduk. Menurut Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogjakarta, Hariti adalah dewi kesuburan. Relief pria dalam posisi duduk adalah suami Hariti bernama Vaisravana.Â
Pada dinding luar terdapat arca Bodisatwa. Selanjutnya pada dinding bilik candi di sebelah utara, timur, dan selatan terdapat relung-relung yang menonjol dan berbingkai dengan hiasan berbentuk Kalamakara.
Ada yang menarik tentang kalamakara di Candi Banyunibo yaitu Kalamakara yang kelihatan bertingkat dua ketika dilihat dari pintu atas candi induk. Padahal kalamara pertama ada dipintu atas pintu candi induk, yang satunya adalah hiasan yang ada puncak candi induk yang menempel pada atap candi. Maka ketika dilihat dari bawah, seperti kalamakara yang bertingkat dua.Â
Sayangnya wajah kalamakara yang ada di di atas pintu masuk candi Induk sebagian ada komponen yang hilang, sehingga diganti batu biasa. Maka wajah kalamakaranya tidak terlihat utuh.
candi Banyunibo yang menyerupai "genta raksasa". Di atap candi tampak polos, tidak ada hiasan stupa seperti candi-candi Budha yang lain. Stupa hanya terdapat di puncak candi. Ornamen candi seperti ini juga menjadi salah satu keunikan Candi Banyunibo. Sebab pada umumnya, atap candi dihiasi oleh beberapa stupa. Sehingga postur candi Nampak menjulang ke langit.
Pemandangan lain yang menarik adalah bentuk atapSaat akan naik tangga candi Induk, terdapat patung Singa yang ada di sebelah kiri dan kanan. Fungsi arca Singa berada di depan mempunyai makna sebagai penjaga candi. Sehingga siapapun yang masuk agar berhati-hati, sebab akan memasuki tempat ibadah.
Berdasar pengamatan, di dalam ruang utama candi Induk terdapat delapan buah jendela yang masing-masing terbagi dua di setiap sisi candi. Juga terdapat tiga relung tanpa arca berada tepat di tengah jendela tersebut. Di atas relung terdapat hiasan kalamakara.
Mengenal Dewi Hariti sebagai "The Amazing Women"Â
Dalam mitologi Budha Dewi Hariti diidentikkan sebagai dewi kesuburan. Sehingga statusnya sama dengan Dewi Sri dalam mitologi Hindu. Hal ini memberikan isyarat dan simbol tentang keberadaan wanita sebagai simbol kesuburan.
Menariknya relief Dewi Hariti dan suaminya yaitu Vaisravana terpahat di relief Candi Banyunibo. Tepatnya berada di dinding pintu masuk di bagian kiri dan kanan. Pada dinding penampil sebelah kanan terdapat relief perempuan yang dikerumuni anak-anak yaitu Dewi Hariti (dewi kesuburan dalam agama Buddha), sedangkan relief di dinding kiri menggambarkan seorang pria dalam posisi duduk yaitu Vaisravana, suaminya Dewi Hariti.Â