Berdasarkan gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa candi Budha pada umumnya, secara arsitektural dan ornamental pada atapnya selalu dihiasi oleh stupa-stupa. Sehingga candi tersebut tampak menjulang ke atas. Candi Sojiwan, Candi Ngawen, Candi Mendut, Candi Pawon mempunyai pola yang sama, yaitu atap candi dihiasi oleh stupa-stupa, apalagi Candi Borobudur.Â
Termasuk Candi Kalasan maupun Candi Sari yang juga bercorak Budha. Sehingga candi-candi tersebut nuansa Budhanya sangat kental. Sementara itu, Candi Banyunibo, pada candi induk; atapnya hanya ada satu stupa yang ditempatkan pada kemuncak candi.Â
Stupa tunggal pada puncak candi induk inilah yang menjadi salah satu keunikan Candi Banyunibo. Keunikan lainya dapat dibaca pada uraian profil Candi Banyunibo di bawah.
Sedangkan secara ornamental, Candi Banyunibo menampilkan relief utama yang dominan dengan pesan-pesan moral dan etika, yang disimbolkan dengan sosok wanita yang luar biasa (The Amazing Women) yaitu Dewi Hariti dan saminya yang bernama Vaisravana.Â
Relief yang lainnya hanya bersifat dekoratif seperti hiasan kalamakara maupun sang bodisatwa. Pada umumnya candi-candi Budha, nilai-nilai moral yang direliefkan disimbolkan dengan cerita jataka dalam bentuk relief cerita yang tokohnya dalam bentuk cerita binatang (fabel). Contohnya antara lain Candi Sojiwan, Pawon, Candi Mendut maupun Candi Borobudur.
Dari beberapa candi Budha yang memiliki relief paling lengkap adalah Candi Borobudur. Sebab Candi Borobudur memiliki dua jenis yaitu relief yang bersifat dekoratif (murni berorientasi seni), dan relief yang bersifat naratif yang terdiri dari relief Karmawibangga, Jatakamala, Lalitavistara, dll. Relief-relief hewan ditemukan di jenis relief Jatakala.
Profil Candi Banyunibo
Lokasi Candi Banyunibo berada di Dusun Cepit Desa Bokoharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten. Namun banyak sumber yang menyebut Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman DIY. Mungkin uraian kedua dalam konteks budaya. Sehingga dimasukkan pada wilayah DIY. Lokasi tersebut berada di kisaran wilayah Candi Prambanan, bahkan lebih dekat lagi adalah situs Keraton Ratu Boko. Dua obyek wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Pola bangun Candi Banyunibo seperti candi yang lain yaitu ada candi Induk dan ada candi Perwara berjumlah enam. Candi induk menghadap ke barat, sedangkan candi perwara berada di sebalah timur dan selatan candi induk.Â
Dari pengamatan di lapangan, semua candi perwara tinggal reruntuhan saja. Mungkin sudah sulit direkonstruksi akibat banyak batu-batu asli yang sudah hilang. Selanjutnya terdapat satu stupa yang berada di puncak candi Induk.
Berdasarkan pola bangun demikian, maka diketahui bahwa Candi Banyunibo bercorak Budhis. Ciri tersebut juga diperkuat dengan relief-relief yang ada di dinding candi yang menempel di tubuh candi.Â