Kisah ini memberikan pelajaran agar manusia tidak mudah terlena karena pujian. Sebab pujian itu akan berujung pada penyesalan.
6) Kecerdikan
Dikisahkan ada seekor Kera naik di punggung Buaya betina. Ceritanya, sang Buaya ingin memakan hati sang Kera. Maka Buaya betina bilang sama sang kekasihnya yaitu Buaya Jantan, agar mengatur cara agar bisa makan hati sang Kera. Buaya jantan akhirnya mengatur strategi untuk mendekati Kera.Â
Dikatakan pada sang Kera, bahwa di seberang sungai ada banyak pohon-pohon yang sedang berbuah. Demi cintanya pada sang istri, dia bilang pada Kera, siap menyeberangkan jika Kera menginginkan buah-buah tersebut.Â
Di tengah sungai, sang buaya berterus terang bahwa istrinya menginginkan hati sang Kera untuk dimakan. Sambil merenung sejenak, sang Kera berkata bahwa ia senang sekali kalau hatinya mau dimakan.
Namun sang Kera minta agar dikembalikan ke tepi sungai lagi, soalnya hatinya berada di atas pohon. Setelah Buaya sampai di tepi sungai, sang Kera segera menjauh dengan melompat dan naik ke atas pohon. Selamatlah Kera dari ancaman Buaya.
Kisah ini mengajarkan bahwa manusia harus banyak akal (cerdik). Sebab kecerdikan bisa membuat orang keluar dari mara bahaya.
7) Tidak sewenang-wenang karena kekuasaan
Dikisahkan ada seekor Gajah jantan yang sedang birahi. Ia berteduh di bawah pohon Tamala akibat panasnya terik matahari. Tiba-tiba Gajah jantan itu marah-marah, kemudian mematahkan pohon Tamala tersebut. Dahan dan ranting berjatuhan, padahal di ranting ada sarang burung Beo yang sedang bertelur. Akibatnya banyak telur Beo pecah semua.