Kapan dibangun? dan siapa raja yang memerintahkan Candi Sojiwan dibangun? Kedua pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab secara pasti.
Sebab, walaupun Candi Sojiwan merupakan candi kompleks yang dikategorikan besar, dan merupakan salah satu candi kerajaan; namun tidak (belum) ditemukan bukti tertulis yang menjelaskan keberadaan candi tersebut. Di kompleks candi hanya ditemukan prasasti pendek yang hanya bertuliskan "sri maharaja".
Menurut pendapat Marijke J. Klokke (2006) yang didasarkan pada analisis stilistika (ilmu pemanfaatan Bahasa dalam karya sastra) dan pahatan motif hias candi-candi di Jawa Tengah, Candi Sojiwan dibangun sesudah tahun 830 M.
Selanjutnya De Casparis (1950) berpendapat bahwa Candi Sojiwan dibangun pada tahun 824 M. Pendapat tersebut didasarkan analisisnya pada tipe aksara yang diidentifikasi sama dengan tipe aksara prasasti Karangtengah yang berangka tahun 824 M (Riris Purbasari,dkk:5).
Fakhruddin Mustofa,dkk (2015:67) Candi Sojiwan dibangun tahun 842 M-850 M. Lebih lanjut dijelaskan bahwa Candi Sojiwan dibangun sebagai penghormatan raja Balitung kepada kepada sang nenek yang bernama Nini Haji Rakyan Sanjiwana. Pendapat ini didasarkan pada isi prasasti Rukam yang juga menyebut bahwa Rakyan Sanjiwana adalah nenek raja Balitung.
Berdasar pendapat di atas, dapat diketahui bahwa kapan dan pendiri Candi Sojiwan masih belum ada kepastian. Hal ini disebabkan tidak (belum) ditemukannya bukti tertulis yang menjelaskan tentang kapan dan siapa pendiri Candi Sojiwan.
Namun berdasar analisis pada pahatan dan motif hias diperkirakan dibangun 830 M. Sedangkan pada analisis berdasar tipe aksara diperkiraan tahun 824 M yang aksaranya mirip dengan prasasti pendek di Candi Plaosan.
Pendapat Marijke dan Casparis, hemat penulis yang lebih bisa dijadikan pedoman. Sebab pendapatnya didasarkan pada fakta dan data empiris yaitu membandingkan secara stilistika dengan candi-candi yang lain dan tipe aksara. Sehingga penulis sependapat bahwa Candi Sojiwan dibangun tahun 824 M-830 M.
Pendapat Fakhruddin, dkk yang menjelaskan Candi Sojiwan dibangun tahun 842 M-850 M, menurut penulis; sulit dikorelasikan dengan fakta dan data yang terkait.
Pendapat Marijke dan Casparis apabila didasarkan pada angka tahun prasasti Karangtengah dan Tri Tepusan dapat diarahkan pada siapa yang memerintahkan pendirian Candi Sojiwan.
Prasasti Karangtengah dan Tri Tepusan berangka tahun 824 M. Analisis para ahli (walaupun masih memerlukan kajian lebih lanjut) menjelaskan bahwa prasasti Karangtengah dijadikan dasar pembangunan candi Pawon, Mendut dan Ngawen, sedangkan prasasti Tri Tepusan berkaitan dengan Candi Borobudur. Periode tahun 824 M adalah masa pemerintahan Samaratungga dari dinasti Saylindra.