Candi adalah bangunan suci. Dalam proses pembangunan candi, selalu mempertimbangkan aspek arsitektural, tempat maupun bahan yang digunakan.Â
Pembangunan secara arsitektural selain memperhatikan konstruksi, kelengkapan komponen, juga menimbang sisi estetika dan etika.
Sisi estetika bisa dilihat pada keserasian antara kaki, tubuh dan atap candi juga relief baik di kaki candi maupun badan candi.
Maka relief candi selain menampilkan keindahan, juga menampilkan aspek etika yang yang ingin diajarkan. Sehingga nilai-nilai tersebut bersifat simbolis.Â
Demikian juga Candi Sojiwan. Candi ini merupakan candi kompleks yang ditandai adanya candi induk yang didampingi beberapa stupa.
Seperti candi-candi yang lain, pola Candi Sojiwan juga terdiri dari kaki, tubuh dan atap candi. Pada kaki candi terdapat relief yang melingkar ke seluruh bagian. Maka Candi Sojiwan bercorak Budhis.
Candi ini mempunyai pintu masuk yang menyatu dengan kaki candi. Hanya saja pintu masuk terjeda dengan tubuh candi induk.
Pada tubuh candi terdapat rongga/relung, sedangkan atap candi terdiri tiga tahap yang masing-masing tahap terdapat stupa-stupa yang melingkari atap candi. Pada puncak candi terdapat stupa besar. Sehingga Candi Sojiwan selain nampak indah juga kelihatan megah.
Candi Sojiwan merupakan salah satu candi yang ada di gugusan percandian Prambanan. Candi Sojiwan terletak di Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.