Bangunan candi induk yang hanya dibangun dua candi tersebut merupakan salah satu keunikan Candi Barong. Sebab candi-candi Hindu yang lain ada empat bangunan candi (1 candi induk, dan 3 candi perwara).
Mungkin saja, hal tersebut disengaja oleh sang arsitek Candi Barong, agar membedakan dengan candi Hindu yang berhaluan Saiwa (Siwa).
4) Tidak ada bilik candi  pada badan candi
Keunikan berikutnya adalah tidak adanya bilik candi pada candi induk. Kedua candi induk yang ada di teras III (akhir) hanya ditemukan semacam rongga candi yang di atasnya terdapat hiasan kalamakara.
Rongga dan hiasan kalamakara ada pada semua sisi kedua candi. Dengan kata lain kedua candi tersebut tidak mempunyai pintu masuk candi.
Tata ornamentik demikian merupakan keunikan yang dimiliki Candi Barong. Sebab candi-candi Hindu baik di wilayah Temanggung, Magelang maupun poros Prambanan, semua mempunyai bilik candi.
Bilik tersebut biasanya ditempati arca Agastya, Ganesha maupun Durga. Selanjutnya ruang candi induk terdapat lingga dan yoni, setidaknya yoni.
Mungkin saja ornamen demikian memang disengaja oleh sang arsitek Candi Barong, agar berbeda dengan candi-candi Hindu yang lain. Sebab Candi Barong adalah candi Hindu yang beraliran waisnawa (Wisnu).
5) Aliran waisnawa (Wisnu)