Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Candi Barong Menjawab Hukum Peradaban "Challenge and Response"

14 Oktober 2024   07:08 Diperbarui: 17 Oktober 2024   10:34 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiasan kalamakara yang berada di empat sisi candi induk kompleks Candi Barong.Dokpri

Informasi tersebut memberikan gambaran riil tentang letak Candi Barong dibangun, yaitu dibangun di atas bukit yang memiliki bebatuan yang dapat digunakan sebagai komponen pembangunan Candi Barong.

Halaman Candi Barong terbagi dalam tiga bagian. Makin ke belakang makin tinggi bangunannya.

Teras ketiga (paling atas) merupakan halaman yang paling sakral (suci). Pada teras tersebut terdapat dua bangunan candi. Ukuran kedua candi hampir sama. Secara arsitektur, kedua candi juga memiliki kesamaan

Pertama, candi terdiri dari kaki candi, badan candi dan atap candi. Kedua, kedua candi tidak mempunyai bilik candi, namun terdapat rongga yang di atasnya yang semuanya terdapat hiasan kalamakara.

Hiasan kalamakara yang berada di empat sisi candi induk kompleks Candi Barong.Dokpri
Hiasan kalamakara yang berada di empat sisi candi induk kompleks Candi Barong.Dokpri
Selanjutnya pada teras kedua dan pertama tidak ditemukan bangunan candi. Ketiga halaman dibatasi oleh pagar keliling dengan pintu gerbang (gapura paduraksa).

Kondisi ini selain menambah kesan estetis bangunan, juga menampakkan kesan kemegahan.

Pintu gerbang (paduraksa) masuk halaman candi induk Candi Barong.Dokpri
Pintu gerbang (paduraksa) masuk halaman candi induk Candi Barong.Dokpri
Secara keseluruhan halaman tersebut memanjang dari timur menuju ke barat.

Sehingga ketika memasuki halaman candi dari teras I menuju teras II maupun III nampak struktur bangunan candi merupakan bangunan berundak dari bawah sampai ke atas.

Kondisi demikian sekaligus mengingatkan kita tentang bangunan Punden Berundak pada masa bangsa kita berada pada era megalithicum.

Maka Candi Barong adalah satu contoh adanya akulturasi budaya megalithicum (budaya asli bangsa Indonesia sebelum pengaruh India masuk ke Nusantara) dengan budaya India (Hindu).

Tangga awal menuju kompleks candi Barong.Dokpri
Tangga awal menuju kompleks candi Barong.Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun