Formasi ruangan hasil penelitian tahun 2014 sekaligus memberikan koreksi tentang identifikasi komponen. Batur 4 di ruang F yang diidentifikasi tahun 2013 dengan kode XXI, pada tahun 2014 diidentifikasi  menjadi candi II. Maka konsep ruangan menjadi tiga ruang yaitu ruang F, ruang B dan ruang A. Ketiganya diduga sebagai area peribadatan. Ketiganya dikelompokkan pada kategori halaman sebagai berikut. Ruang F berada di halaman III, ruang B berada pada halaman II, sedang ruang A berada pada halaman I (halaman utama).
Di mana letak area hunian? Berdasar hipotesis Tim Peneliti Balai Arkaelogi Yogjakarta area hunian berada ruang F dan G. Ruang F merupakan area hunian yang menyatu dengan area peribadatan. Sedangkan area G merupakan area hunian yang terpisah dari ruang peribadatan (A dan B).
c) Area pertanian
Selanjutnya hipotesis tentang area pertanian berada di ruang D, I, J, K, L dan M. Di ruang ini ditemukan aneka alat pertanian (cangkul, parang, sabit,dll). Ditemukan juga beberapa yoni yang terlepas. Temuan yoni dimungkinkan sebagai sarana untuk memperoleh kesuburan tanah atau lahan pertanian. Area pertanian tersebut merupakan satu rangkaian dengan area peribadatan dan area hunian.
Ketiga area tersebut boleh dikatakan sebagai karakter utama situs Liangan sebagai kampung peradaban yaitu suatu kampung yang dinamis, maju, terbuka dan berpegang pada adab (tata krama, sopan santun, menjunjung tinggi gotong royong, nilai social dan agama), Â dengan penerapan teknologi yang bisa dikategorikan tinggi. Ketiga area sekaligus merupakan satu kesatuan wilayah social, ekonomi, budaya dan relegi. Di situs ini masyarakat melakukan interaksi social yang lebih bersifat asosiatif (saling membantu). Hal ini disebabkan bahwa masyarakat Liangan sangat mungkin merupakan masyarakat yang agraris yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan daripada persaingan.Â
Aneka temuan di luar Struktur Bangunan
Sebelum mengurai tentang nilai-nilai kearifan lokal yang dapat dicermati dari situs Liangan, kiranya perlu dipaparkan juga hasil penelitian Tim Peneliti Arkeologi Yogjakarta terkait dengan beberapa temuan yang ada di situs Liangan.
 Aneka temuan tersebut menujukkan adanya dinamika kehidupan masyarakat di Liangan sekaligus makin memperjelas Liangan sebagai kampung peradaban. Beberapa temuan ada yang merupakan produk terkait dengan keberadaan situs Liangan, bahkan juga ada yang berasal dari Cina (khususnya dinasti Tang). Beberapa temuan tersebut antara lain:
1) Keramik
Keramik yang ditemukan semua berasal dari dinasti Tang abad IX M sampai X M. Benda-benda yang ditemukan antara lain: guci, tempayan, mangkuk, guci kecil, teko, guci bercerat, botol, cepuk, cawan, vas dan kendi. Kualitas keramik Liangan tergolongan kualitas menengah.