Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggali 5 Pilar Kehidupan Dibalik Reruntuhan Situs Plandi (869 M)

31 Agustus 2024   08:31 Diperbarui: 31 Agustus 2024   08:31 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7) Kehidupan Agama

Berdasar prasasti serta peninggalan yang ada, dapat diketahui bahwa situs Plandi menunjukkan tempat peninggalan agama Hindu, secara khusus aliran Siwa. Sebab ditemukanya Yoni menjadi bukti bahwa agama Hindu yang diyakini masyarakat Plandi adalah Hindu aliran Siwa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa periode sekitar 869 M di wilayah Plandi sekitarnya telah tumbuh dan berkembang agama Hindu. Oleh sebab itu para pemuka agama Hindu (pamgat), berdasar izin sang raja perlu membangun candi agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan spiritual warga masyarakat di Plandi sekitar.

8) Kehidupan Politik

Kajian politik dalam hal ini adalah pada pemegang kekuasaan setidaknya pada tahun 869 M yaitu angka yang tertuang pada prasasti Plandi. Seperti diuraikan di atas, masa itu masa pemerintahan raja Kayuwangi (pengganti Pikatan). Dengan demikian situs Plandi dibuat pada masa pemerintahan raja Kayuwangi dari dinasti Sanjaya yang beragama Hindu.

Pertanyaanya, tetua wanua (rama); secara birokrasi ikut siapa? Menjadi bagian raja Kayuwangi, atau menjadi bagian pemerintahan para penguasa Syailidra? Dalam hal ini kita memerlukan fakta dan data yang memungkinkan untuk dijadikan landasan mengemukakan argumentasi. Namun, berdasar prasasti Plandi, Rake Sirat/Sirak adalah bagian birokrasinya Kayuwangi. Selain agamanya Hindu, status dia sebagai rake. Mengapa demikian? Sebab, sepertinya jabatan demikian hanya ditemukan pada struktur birokrasi dinasti Sanjaya. Sebab nama-nama jabatan banyak disebut dalam prasasti yang berlatar belakang agama Hindu.

Pertanyaan demikian kiranya perlu diungkapkan. Sebab situs Plandi berada tidak jauh dari candi Borobudur. Hanya berjarak sekitar 6 km. Selain Borobudur, masih ada candi Pawon, Mendut dan Ngawen. Keberadaan beberapa bangunan suci tersebut (khususnya Borobudur) yang berocorak Budhis, mengindikasikan pada dinasti Syailidra yang beragama Budha juga sedang menjalankan pemerintahan. Walaupun, berdasar angka tahun prasasti Plandi (869 M) masa kekuasaan raja-raja Syailindra sudah tidak diketahui secara pasti. Pada tahun 869 M, Syailindra masih eksis atau tidak, perlu ada kajian yag lebih mendalam.

Berdasar delapan informasi yang dapat diigali dari situs Plandi di atas, setidaknya dapat ditarik kesimpulan adanya lima pilar kehidupan masyarakat. Pilar pertama adalah khidupan social, disusul kehidupan ekonomi. Kedua pilar ini merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia yaitu hidup bersama orang lain serta usaha memenuhi kebutuhan hodup. Pilar ketiga adalah agama. Pilar ini merupakan pengakuan manusia ada kekuatan yang ada di luar dirinya. Maka setiap manusia berusaha memenuhi kebutuhan spiritual.

Selanjutnya pilar keempat adalah budaya. Melalui budaya  ini manusia membuktikan dirinya mampu menjawab tantangan alam maupun social. Sebab setiap masyarakat selalu berada dalam hukum kehidupan "challenge and response". Maka semakin banyak tantangan, semakin banyak pula jawaban yang diberikan. Semakin banyak jawaban sebagai respon atas tantangan yang dihadapi, semakin banyak budaya yang dilahirkan. Pilar terakhir adalah politik yaitu pilar yang berkaitan dengan langkah untuk menata kehidupan agar lebih kuat dan bersniergi agar mampu mempertahankan diri. Maka muncul tata pemerintahan dari tingkat bawah sampai tingkat atas sebagai penguasa yang mengatur tata kehidupan masyarakat agar dapat hidup secara harmoni, tertib, aman,  sejahtera dan makmur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun