Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggali 5 Pilar Kehidupan Dibalik Reruntuhan Situs Plandi (869 M)

31 Agustus 2024   08:31 Diperbarui: 31 Agustus 2024   08:31 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yoni bercerat yang ada di situs Plandi. Dokpri

Maka dapat disimpulkan bahwa usia dusun Plandi setidaknya berumur 1155 tahun, kurang lebih seusia dengan desa Pangonan dan Rambeanak Mungkid. Angka tersebut dihitung saat sekarang  dikurangi angka yang tertera di dalam prasasti Plandi. Sehingga dusun Plandi lebih tua dibanding keluarahan Meteseh (kota Magelang) tempat ditemukannya prasasti Mantyasih.

4) Kehidupan social

Kehidupan social masyarakat dusun Plandi dapat dipastikan sudah berada dalam satu wilayah kesatuan yang bernama desa (wanua). Dalam kondisi demikian sudah mempunyai nilai dan norma yang sudah disepakati. Semua itu bertujuan untuk mewujudkan tertib social di masyarakatnya.

Interaksi social yang bersifat asosiatif maupun disosiatif baik secara internal maupun eksternal kiranya sudah dilakukan. Mengingat dusun Plandi berada tidak jauh dari komplek percandian Budha yang menjadi pusat peradaban dinasti Syalindra yang juga berkuasa di Jawa Tengah (Magelang khususnya).

Berdasar pertimbangan kondisi social kemasyarakatan tersebut, maka sangat wajar situs Plandi dibangun di wilayah ini. Tentu wilayah yang sekarang bernama Plandi, pada saat itu belum tentu bernama Plandi. Isi prasasti Plandi juga tidak menyebut nama Plandi dalam penetapan sima di wilayah Plandi (sekarang).

5) Kehidupan Ekonomi

Di sisi lain, mereka melakukan aktivitas ekonomi guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Mengingat kondisi yang ada sekarang, sepertinya basis kegiatan ekonominya adalah pertanian. Perdagangan bisa saja sudah dilakukan dalam skala yang tidak terlalu besar. Sebab periode tersebut sudah ada data tentang keberadaan pasar sebagai tempat bertemunya masyarakat lintas wanua guna melengkapi pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Berdasar pada isi prasasti Plandi, dapat diperkirakan bahwa di wilayah dusun Plandi dan sekitar, mempunyai basis ekonomi yang relatif baik (Makmur). Sekali lagi, pendirian candi membutuhkan penyangga ekonomi yang kuat, baik saat proses pembuatan maupun pemeliharaan. Sehingga kehadiran candi, selain berfungsi secara spiritual juga tersangga oleh kekuatan ekonomi masyarakat baik pra membangun, saat membangun maupun pasca pembangunan.

6) Kehidupan Budaya

Situs Plandi juga menginformasikan tentang perkembangan budaya di masyarakat. Pada situs Plandi bahan bangunan candi diduga sudah menggunakan "batu bata", sebagai tambahan dari komponen candi yang masih terbuat dari batu andesit.  Berdasar data yang ada di lapangan, yang terlihat adalah Yoni yang terbuat dari batu andesit. Namun berdasar hasil penggalian, ditemukan komponen candi yang terbuat dari batu bata.

Ditemukanya batu bata juga mengindikasikan perkembangan pengetahuan warga masyarakat dalam memilih jenis tanah, mencetak sampai mengolah  melalui dibakar, sebelum akhirnya dijadikan tambahan bangunan candi. Hal tersebut memberikan gambaran riil terjadi perkembangan budaya di masyarakat dalam pembangunan candi. Budaya batu bata inilah yang kelak dimodifikasi oleh para penguasa Singasari dan Majapahit (khususnya). Sebab di Jawa Timur, beberapa candi menggunakan bahan batu bata. Misalnya candi Bajang Ratu, candi Tikus, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun