Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mutiara Budaya Bangsa di Balik Reruntuhan Candi Losari

16 Agustus 2024   03:33 Diperbarui: 16 Agustus 2024   18:02 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Foto hasil repro dokumen pak Badri (penemu dan pemilik lahan salak tempat ditemukan candi.

Di wilayah Magelang (khususnya kabupaten) banyak ditemukan reruntuhan candi. Kondisi tersebut terjadi sebagian besar disebabkan oleh letusan Gunung Merapi. 

Material letusan yang dimuntahkan, tidak hanya menghancurkan pemukiman; sumber ekonomi masyarakat, namun juga mengubur bukti peradaban bangsa. Salah satu bukti peradaban bangsa adalah candi Losari. Sangat mungkin candi Losari terpendam akibat beberapa kali letusan.

Candi Losari baru ditemukan tahun 2004 oleh Pak Badri di kebun Salak miliknya. Candi ini terpendam di dalam tanah beberapa meter. Sehingga pada saat proses pemugaran berada dalam genangan air.

Rekonstruksi Candi Losari masih belum berlanjut. Kondisi sampai saat ini dapat dijelaskan bahwa candi induk baru berhasil ditata sebagian kaki candi dan tubuh candi. Sehingga bentuk utuh bangunan candi induk masih belum kelihatan. Sedangkan candi Perwara, baik I, II, maupun III sudah berhasil direkonstruksi pada kaki candi dan tubuh candi. Apalagi candi Perwara I sudah relative jadi. 

Relief pada kaki dan tubuh Candi Perwara beberapa sudah berhasil direkonstruksi. Bahkan komponen lain seperti relief kala maupun artefik yang terpasang pada pintu masuk candi maupun atap candi, khususnya pada candi Perwara I.

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)

Candi Losari merupakan candi yang berbentuk kompleks. Bangunan utama terdapat satu candi induk dan candi perwara berjumlah tiga (perwara I, II,dan III). Ditemukannya candi Losari menambah bukti jejak peradaban Hindu di wilayah Magelang (Poros Kedu pada umumnya) pada masa dinasti Sanjaya.

Selanjutnya perlu dijelaskan bahwa pola bangunan Candi Losari sama dengan bangunan Candi Gunung Wukir (Salam Magelang), Candi Sambisari (Sleman), maupun Candi Kedulan (Sleman) yaitu satu candi induk dan candi perwara yang berjumlah tiga yang letaknya berada didepan candi induk. 

Pola bangun demikian setidaknya mengindikasikan adanya karakteristik bangunan suci agama Hindu yang berada di wilayah Poros Prambanan dan Poros Kedu (khususnya bangunan candi yang bersifat kompleks).

Hanya saja kelengkapan pada masing-masing bangunan seperti yoni yang diletakkan pada candi induk seperti Candi Gunung Wukir, Sambisari dan Kedulan. Demikian juga arca Nandi yang diletakkan pada candi Perwara belum diketemukan pada candi Losari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun